Share

Bab 21: Rumah Kenangan

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, pada saat Devano tiba di rumah panti asuhan yang sudah hampir ambruk itu.

Tiba-tiba dia dikejutkan oleh beberapa orang yang sedang menunggu dirinya.

"Bagaimana? Apa ayah angkatmu sudah memberikan surat rumah serta tanda tangan persetujuan untuk menyerahkan rumah ini?"

Sambil mengusap wajahnya, Devano berkata dengan lantang, "Aku sudah mengatakan kepada kalian sebelumnya bahwa rumah ini tidak akan dijual. Justru rumah ini akan diperbaiki dan juga dioperasikan kembali, jadi kalian lebih baik pulang dan mencari tempat yang lain saja!"

Lelaki berkepala plontos yang terkenal sebagai kepala preman di daerah tersebut langsung berdiri.

Raut wajah yang penuh dengan bekas luka yang menandakan bahwa dia memang sudah biasa terlibat dengan beragam kekerasan.

Banyak julukan yang diberikan kepada lelaki ini. Si muka parut, si seram gelondongan, dan berbagai julukan lainnya. Dia sudah beberapa kali masuk penjara karena membunuh, tapi seperti yang terlihat, dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status