Share

21. Berpindah Tempat

Guru Yeom tak memberikan tanggapan apa pun terkait kejujuran yang Muhan katakan mengenai belati istimewanya. Pria itu hanya terdiam, memandang belati berwarna keperakan yang rasanya memiliki sedikit aura si pembuat belati dari tiap inci benda tersebut.

"Guru?" panggil Muhan sedikit takut. "Saya sudah mengatakan yang sebenarnya, Guru. Saat pertama kali membuka sarung belati itu, tiba-tiba saja muncul cahaya kebiruan yang membuat saya terkejut. Lalu kalau dipikir lagi, sepertinya mulai sejak itu saya memuntahkan cairan berwarna hitam."

Lawan bicaranya mendongakkan kepala secara mendadak, tetapi helaan napas berat yang berlanjut itu menambah beban pikiran baru. "Dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini, ternyata kau ...."

"Ya? Saya kenapa, Guru?"

Guru Yeom cepat-cepat menggeleng, kemudian menggembalikan belati tersebut pada Muhan. "Jika mendiang Kim Joon memang berniat menyerahkan belati ini padamu, maka aku tidak bisa mengambilnya dengan paksa. Aku harus menghargai keputusan murid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status