Share

Hancur Dalam Sekejap

Indira mengusap matanya dan mendongakkan kepala ke arah jendela, masih gelap. Dengan perlahan, ia bangkit. Jan masih terlelap, Indira membetulkan selimut dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah membasuh muka dan sikat gigi, ia bergegas mematikan pendingin ruangan.

Pagi itu, semua berjalan seperti biasa. Tidak ada yang aneh dan mereka melewatkan sarapan dengan gurau dan canda. Sesekali, Renzo meminta Jan untuk jangan melupakan rencana mereka memancing ikan lagi.

“Kalo papa nggak bisa, sama ayah aja ya, En?” sahut Jan dengan tenang.

Indira menduga bahwa Jan harus segera mengurus semua bisnis yang benar-benar ditinggalkan selama beberapa bulan ini.

“Tapi kalo papa sempat, pasti kita pergi!” bujuk Jan setelah melihat Renzo mulai merajuk. “Jangan ngambek dong. Kan udah kakak besar sekarang. Malu sama Ignar dan Silka ah!” goda Jan.

Renzo masih memajukan mulutnya dan terdiam.

Dengan cepat, putranya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status