Share

Peganglah Tanganku ....

Tanah merah itu bertabur bunga yang masih terlihat segar. Ini hari keempat Indira mendatangi makam Jan tanpa henti.

Kacamata hitam memang menyembunyikan matanya yang bengkak dan memerah, tapi semua tahu, Indira masih terpuruk dalam duka.

Ketika duduk di ruang tamu menerima bela sungkawa dan ucapan simpati dari rekan, sahabat, teman juga keluarga, Indira hanya bisa mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Itu pun bertahan satu jam saja. Selebihnya, wanita itu akan meminta diri dan menyembunyikan diri dalam kamar. Kedua orang tua Jan tidak mampu meringankan duka yang mengelayuti menantunya yang seperti belum bisa menerima kematian putra mereka dengan ikhlas.

Renzo menghindar untuk bicara dengan ibunya serta memilih untuk terus merapat pada Keenan.

Sore itu, doa yang dihadiri oleh anggota lingkungan mereka baru saja selesai dan Narti sedang membereskan semua bangku beserta bekas kotak makanan yang tersebar dengan beberapa karyawan lainnya. Mereka teru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status