Share

Rasa Itu Membunuhku

Ingin rasanya membenci pria tersebut. Namun Indira tidak sanggup. Setiap Jan mendekat dengan sikap dan perilaku kaku juga anehnya, Indira seperti kembali berharap sesuatu akan terjadi. Seperti yang sudah terjadi sebelumnya, Indira kembali dihempaskan oleh kecewa. Jan tidak pernah mengatakan apa pun dan terkadang Indira merasa dipermainkan.

Acara akhirnya selesai dan kemenangan yang seharusnya menjadi kegembiraan Indira karena tujuannya ke Singapura berhasil dengan cemerlang, itu menjadi hambar. Tanpa ia sadari, dirinya berharap lebih. Tapi apa daya? Semua itu hanya angan-angan semu. Jan tidak pernah mengajaknya keluar dan semua ucapan yang terlontar sangat kaku.

Indira terjebak oleh perasaan yang tumbuh dengan sendirinya dan dia tidak bisa mengontrol sedikit pun. Kendali yang biasa dirinya terapkan dengan baik selama ini, mendadak lenyap dan tidak ada yang tersisa. Indira merasa semua perasaannya terbentuk tanpa andil dan bisa dicegah.

Semua sikap acuh, kadang m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status