Share

Wanita Hebat Itu, Mamaku!

Renzo dengan sikap yang luar biasa dewasa, mengajak Jan untuk melangkah menuju Indira yang kini seperti membeku dan tidak tahu harus melakukan apa.

Langkah kaki Jan tampak tidak yakin, berjalan di belakang Renzo mendekati Indira yang duduk di bangku kafe.

“Ma! Om Jan minta aku untuk nemenin liat pameran lagi, boleh?” tanya Renzo dengan sopan pada ibunya. Indira menatap Jan dengan pandangan yang bercampur aduk.

“Dia, anakmu?” tanya Jan dengan suara seperti tercekik.

Jarak mereka hanya sekitar satu meter. Tapi Indira tidak ada keinginan untuk meminta Jan mendekat karena kebisingan suara di sekitar mereka sangat mengangguk.

“Ya. Dia Renzo Aminata, putraku,” sahut Indira dengan pelan.

Jan mengangguk kaku. Tidak ada senyum sedikit pun di wajahnya. Ekspresinya masih terlihat syok dan tidak menyangka jika anak kecil yang begitu cerdas itu adalah putra dari wanita yang ia berusaha hindari selama ini.

Penyan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status