Share

Di Atas Ranjang Renata

Sepeninggalan Renata, Langit jadi merasa bersalah karena telah terlalu mengacuhkan kekasihnya itu. Perasaannya menjadi tak menentu. Ia tahu Renata hanya menuntut dirinya untuk lebih sedikit perhatian. Sadar betul, kalau beberapa waktu ke belakang, memang tak pernah memberikan waktunya sedikit saja untuk Renata.

Setelah berpikir sejenak, ia kemudian mengambil ponsel yang ada di atas meja, berniat untuk menghubungi Renata. Hanya saja, belum sempat ia menekan tombol pintu kamarnya diketuk.

"Masuk," sahut Langit.

Terlihat seorang suster yang berjalan masuk. "Maaf, Bapak Langit? Ada beberapa obat yang harus dibeli Pak. Kebetulan di rumah sakit kami ketersediaan obat tersebut sedang kosong."

Langit menganggukan kepalanya, dia kemudian membatalkan niat untuk menghubungi Renata. Dan berencana akan menghubungi nanti setelah ia selesai membeli obat tersebut.

"Baik suster."

Sang suster mendekat, kemudian memberikan secarik kertas resep kepada Langit. "Obat yang belum ada, yang diberi stabilo ole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status