Share

Langit Tumbang

“Bukan Danas?” batin Langit.

Langit masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia masih termangu sejak Rendra pergi dari sana. Marvin pun masih harus kembali bekerja sehingga Langit memberi tahunya untuk pergi saja. Lagi pula, Langit ingin sendiri dulu. Dia tidak ingin diganggu oleh siapa-siapa.

Sementara Langit duduk, tiba-tiba ponselnya berdering. Telepon tersebut berasal dari kekasihnya yang sudah ia campakkan. Langit segera mematikan telepon Renata. Lalu, pria tersebut malah memblokir nomor si kekasih agar tidak dihubungi. Ia pun mengabaikan segala pesan yang sempat Renata kirimkan.

Lewat tengah hari, Langit pergi berkendara. Bukannya kembali ke rumah sakit, dia justru pergi keluyuran untuk menjernihkan pikirannya. Dia berkeliling tanpa arah. Hanya terus bergerak agar bisa melupakan segalanya.

Langit kelihatan begitu cerah saat pagi. Namun, saat siang menjelang sore, seketika awan gelap memenuhi tengah kota. Mungkin tidak lama lagi akan turun hujan.

Meski begitu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status