Share

Para Tahanan

Sindur masih menangisi Kondir yang telah kehilangan nyawa, tapi kini Adipati Sena memutuskan untuk menangkap ke dua orang itu untuk diadili.

Walau bagaimanapun, Kota ini memiliki hukum, dan masa depan ke dua orang itu akan diputuskan dengan peraturan yang berlaku di Kota tersebut.

Kilindung tidak protes masalah ini, meski Sindur masih memberontak masalah Kondir yang telah tewas.

Sekarang tinggal satu masalah lagi, yaitu Rawai Tingkis. Senopati Utama beserta pasukannya, mulai memasuki istana kota, dan melihat ada banyak prajurit yang terluka di dalam istana tersebut.

“Siapa yang melakukan ini?” tanya salah satu prajurit.

“Seorang remaja, dengan pedangnya …”prajurit yang terluka menjawab dengan suara serak seraya menahan sakit di lengan kanannya karena sayatan pedang Rawai Tingkis.

“Sekarang dimana bocah itu?”

“Pergi ke halaman belakang, dia mencari Senopati Muda.”

Senopati Utama tanpa banyak bicara langsung pergi menuju ke halaman belakang, mendatangi tempat hiburan yang ada di sana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Al Qadhi
senopati utama hrs siapkan popok, jgn smp terkencing2 berhadapan dgn satria suci dn satria roh suci.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status