Share

Sebuah Jawaban

Setelah masuk ke dalam mobil, Aryan segera menghubungi seseorang. Ia harus memberi kabar.

"Lapor, Pak. Ibu Rania sudah sampai rumah dengan selamat."

Aryan menunggu jawaban dengan sabar. Takut jika dirinya mengecewakan karena sedari tadi ucapannya bisa didengar dengan bantuan handsfree kecil pada telinganya.

"Bagus. Nama kamu Aryan? Itu terlalu bagus untukmu, Ren." Lelaki itu terkekeh pelan dari balik teleponnya.

"Kalau begini Ibu Rania bisa jatuh cinta sama saya, Pak?!" Rendi yang berpura-pura sebagai Aryan merasa percaya diri. Ia justru sengaja membuat lawan bicaranya merasa cemburu.

"Kamu mau macam-macam sama saya?" geram lelaki itu.

"Saya hanya bercanda. Ampun, Pak Rafka."

Rafka geleng-geleng kepala di tempatnya meski tidak dapat terlihat. Ia menghembuskan nafas beratnya.

"Apakah dia ada rasa curiga kepadamu?" Rafka ingin tahu.

"Hampir saja. Saya selalu keceplosan, Pak. Sepertinya Ibu Rania tahu jika yang menolongnya di pasar tadi adalah Bapak. Saya juga sempat melihatnya m
Rich Mama

Sedih nggak sih, readers???? 🤔

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status