Share

Terserah Apa Kata Takdir

VIOLA

“Nda, Ayah sama Yanda ke mana sih? Kok lama banget dari tadi nggak pulang-pulang?” Lakeizia mulai resah ketika sudah berjam-jam berlalu namun Ben dan Kenzio masih belum kembali.

“Mungkin sebentar lagi, kita tunggu aja ya,” jawabku sambil membelai kepala si gadis kecil. Dia sudah nggak sabar ingin quality time dengan ayahnya.

“Nanti kita ke pantai sama Ayah dan Yanda ya, Nda?”

“Om Zio nggak bisa, Nak. Om Zio lagi sibuk,” jawabku menolak keinginan Lakeizia.

“Yaaa … kok gitu sih? Mana seru kalau nggak ada Yanda.” Lakeizia mengerucutkan mulutnya tidak terima.

Aku membungkukkan badan. Menyejajarkan posisi tubuh dengannya. Lalu kuberi dia pengertian.

“Dulu waktu kita tinggal di Batam nggak ada Om Zio, kita selalu pergi bertiga. Tapi tetap seru kan?”

“Tapi waktu itu kita kan belum kenal sama Yanda, jadi mana bisa jalan sama-sama.”

Aku salah jika berpikir Lakeizia akan berhenti mendebatku. Dia malah mengeluarkan argumen lain yang membuatku nggak habis pikir pada alur pikirannya. Yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status