Share

Bab 6 Dia Tahu!?

Melihat sang putri mendadak muncul entah dari mana, Papa dan Mama Jolie tampak sangat terkejut. "Jolie?!" Mereka langsung berdiri dan menghadap Jolie dengan wajah canggung.

Sementara itu, Jolie mengepalkan tangan dan menatap Filbert. “Apa maksud Kakak dengan pernikahan?” Dia melirik kedua orang tuanya. “Apa yang sebenarnya kalian bicarakan!?”

Papa Jolie menarik napas panjang dan menatap gadis itu lurus. “Kami membicarakan pernikahanmu dengan Revan.”

“Hah?” Jantung Jolie seperti ingin melompat keluar dari dadanya. Apa orang tuanya sungguh sudah tahu?!

“Nenek Revan baru saja meninggal, Jolie.”

Jolie menautkan alis. “Apa?” Dia merasa sedikit bingung dan terkejut di waktu yang bersamaan. “Nenek Julia ... meninggal?”

Papa Jolie menganggukkan kepala. “Minggu lalu,” jawabnya singkat.

Nenek Julia adalah nenek Revan, wanita yang sering mengurus Jolie saat dia masih kecil. Beliau adalah teman dekat kakek dan nenek Jolie, juga alasan hubungan keluarga Jolie dan Revan bisa sedekat itu dulu.

“Aku turut berduka,” ucap Jolie serius. “Akan tetapi, aku masih tidak mengerti apa hubungannya ini dengan pembicaraan pernikahan tadi,” imbuhnya dengan alis menekuk tajam.

Papa Jolie menghampiri sang putri. “Nenek Julia meninggalkan sebuah wasiat sebelum dia meninggal,” jelas pria itu. “Dan di dalamnya, ada janji dengan kakekmu yang ingin dia penuhi.”

Jolie terdiam, perasaannya tidak enak.

"Mereka ingin kamu dan Revan menikah. Dan hal itu harus dilakukan paling lambat dua bulan dari sekarang.”

Sekali lagi, mata Jolie membulat besar. “Apa!? Omong kosong macam apa ini?!”

"Jolie!" Mama Jolie menegur. Bukan hanya karena sikap sang putri kepada ayahnya itu tidak sopan, tapi juga karena tidak enak Revan masih berada di sana.

Namun, emosi Jolie sudah membumbung tinggi.

Pernikahan bukanlah permainan, melainkan satu kali seumur hidup! Oleh karena itu, atas dasar apa orang lain malah mengaturkan hal ini untuknya seakan Jolie tidak memiliki pilihan!?

“Dengar dulu, Jolie,” tegas Papa. “Papa dan Mama ingin membantu Revan mewujudkan harapan terakhir neneknya. Revan dan Jolie menikah, itu syarat utama dari neneknya supaya Revan bisa mewarisi perusahaan keluarga.”

Tangan Jolie mengepal. Dia tidak percaya dengan apa yang sedang dia dengar.

Demi mewarisi perusahaan keluarganya, Revan harus menikah dengan Jolie? Syarat macam apa, itu?!

Dan lagi, warisan keluarga adalah urusan Revan, kenapa jadi Jolie yang harus dilibatkan!?

“Papa! Tidakkah Papa merasa pembicaraan ini terdengar konyol?!” sergah Jolie.

“Apanya yang konyol?” Kali ini, Filbert yang menimpali, “Bukannya kamu sendiri yang bilang ingin menikah muda begitu lulus kuliah? Kamu juga pernah bilang ingin punya suami seperti Revan, kan? Sekarang akan kejadian, kenapa malah menolak?”

Celetukan Filbert membuat Jolie melotot galak. “Kakak jangan mengungkit masa lalu! Ucapan anak kecil Kakak percaya?!” balasnya ketus. Dia beralih menatap kedua orang tuanya. “Intinya, Jolie nggak setuju dengan pernikahan ini!”

Balasan Jolie membuat sang ayah memasang wajah curiga. Baru kali ini sang putri berani secara keras menentang perintahnya, untuk menolak pernikahan yang sebenarnya dari dulu dia inginkan pula.

Apa ... jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi?

Belum sempat ayah Jolie mengatakan apa pun, tiba-tiba sebuah suara terdengar memanggil, “Om Richard.”

Jolie dan ayahnya pun menoleh ke kiri. Ternyata, Revan sudah berada di dekat mereka.

“Boleh saya bicara dengan Jolie sebentar?” ucap Revan kepada ayah Jolie, membuat pria tersebut menganggukkan kepala.

“Silakan, Revan.”

Mendengar persetujuan itu, Revan pun langsung menarik tangan Jolie, membuat gadis itu kaget.

“Lepas!” Jolie meronta, tapi sia-sia. Revan mengenggam tangannya kuat dan menyeretnya masuk ke dalam kamar tamu tempat Jolie tertidur tadi.

Saat pintu tertutup, Revan pun melepaskan Jolie. Gadis itu sendiri langsung menjauh dan bersikap waspada terhadap Revan.

“Ngapain Kak Revan bawa Jolie kemari!?” bentak Jolie. “Kita nggak ada hal yang perlu dibicarain sama sekali!”

“Terima pernikahan ini.”

Jolie mematung. “Hah?” Wajahnya tampak bertanya-tanya.

Revan menatap Jolie lurus, tampak dingin dan seperti sedang memberikan perintah. “Aku bilang, kamu harus menerima pernikahan ini.”

Mata Jolie mendelik. Emosinya semakin terpancing. “Atas dasar apa!?” sergah gadis itu. “Kak Revan nggak suka ‘kan sama Jolie? Jadi, untuk apa memaksa Jolie menerima perjodohan konyol ini!?”

Aura dingin dan gelap menguar semakin kuat dari tubuh Revan. “Kalau aku bilang aku menyukaimu, apa kau akan menyetujui pernikahan ini?”

Jolie terbelalak. Dia tidak percaya dengan apa yang sedang dia dengar sekarang.

Apa Revan sungguh bertanya apakah Jolie akan menyetujui pernikahan ini bila pria itu berkata dia menyukainya!?

Memang, dulu Jolie sangat menyukai Revan yang tampak seperti ksatria berkuda putih bagi seorang bocah SD lugu. Akan tetapi, perasaan itu sudah sirna ketika Jolie tahu Revan sudah memiliki pacar!

Sial! Pria itu bahkan pergi dengan pacarnya itu untuk kuliah di luar negeri tanpa sedikit pun pamit kepada Jolie.

Sekarang, Revan ingin menipunya dengan kata ‘suka’ agar Jolie menikahi dirinya? Jolie akan lebih percaya kalau pria itu ingin menikahinya demi harta warisan neneknya!

“Tidak,” ucap Jolie pada akhirnya. “Simpan saja pengakuan kosong Kakak. Yang jelas, aku tidak akan menerima perjodohan ini!”

Tahu betapa keras kepalanya seorang Revan Lazuardi Ararya, Jolie pun menjatuhkan senjata terakhir yang dia miliki.

“Lagi pula, aku sudah punya pacar.”

Hening. Selain suara jarum jam, tidak ada suara lain yang terdengar.

Namun, Jolie bisa merasakan suhu ruangan berubah menjadi sangat dingin ketika Revan mengambil satu langkah mendekat ke arahnya.

“Pacar?” Pria itu mengulangi ucapan Jolie. Suaranya dalam dan parau, terdengar jelas amarahnya.

Mengepalkan tangan untuk mengumpulkan keberanian, Jolie berseru, “Ya!”

BRAK!

Revan memukul tembok di belakang Jolie, membuat gadis itu tersentak melihat dua tangan pria tersebut sekarang menguncinya, memojokkan tubuhnya ke dinding.

“Putuskan.”

“Apa?” Jolie terkejut mendengar titah Revan.

“Putuskan pacarmu itu,” jelas Revan dengan aura mendominasi. “Atau kau lebih bersedia mengaku padanya bahwa kita sudah tidur bersama?”

Seketika, mata Jolie membesar. Pria ini … bilang apa?!

LuciferAter

APA?! Σ(°△°ꪱꪱꪱ) Σ(°△°ꪱꪱꪱ) Σ(°△°ꪱꪱꪱ) Terima kasih untuk pembaca yang sudah baca sejauh ini. Jangan lupa untuk terus dukung author dengan top up koin dan lanjut baca karya ini yaa! Seseorang: Kenapa harus beli koin sih!? Kan udah pake kuotaaa! Heiii! Kuota itu yang untung provider internet seluler! Untuk penyedia buku seperti penulis dan platform gak ada terima untunggg okeeeh?! (╥﹏╥) Jadi, tolong dukungannya dengan top up koinn~~ (˵ •̀ ᴗ - ˵ ) ✧ Lop u guys!

| 3
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
baru baca lgsg suka kk
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
trim ksh kk udh up
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status