Setelah malam perayaan kepulangannya dari luar negeri, Jolie terkejut menemukan dirinya telah melakukan one night stand dengan seorang pria dalam keadaan mabuk. Yang membuat Jolie semakin panik adalah karena pria yang tidur bersamanya merupakan Revan Lazuardi Ararya, teman baik kakaknya dan pria yang paling Jolie benci di dunia ini! Takut masalah ini tersebar dan diketahui orang tuanya, Jolie kabur tanpa menunggu Revan bangun dan berharap mereka tidak akan bertemu lagi. Namun, masalah menjadi semakin runyam ketika Revan mendatangi keluarga Jolie dan malah melamarnya! Jolie: "Aku tidak akan pernah menikahi, Kak Revan!" | Revan: "Memangnya, kamu punya pilihan? Bisa jadi sekarang kamu sudah mengandung anakku?"
View MoreSaat ini, Jolie sedang bingung. Dia ingat terakhir kali dirinya sedang berbaring di ranjang membelakangi Revan. Lalu, kenapa sekarang Jolie malah berada di depan ruang guru SMA pria itu?“Oh, jadi kamu yang namanya Jolie? Adiknya Bert yang selalu ikutin Revan itu?” ucap salah seorang guru wanita yang Jolie ingat merupakan wali kelas Revan dan Filbert.Aneh. Kenapa wanita yang sekarang harusnya sudah tua itu tampak masih begitu muda? Seperti tidak pernah menua setelah bertahun-tahun berlalu semenjak mereka bertemu.Berikutnya, seorang guru lain yang juga Jolie kenali sebagai mantan guru SMA Revan dan FIlbert tampak menghampirinya. “Astaga, lucunya. Saking sukanya sama Revan, kamu sampai cari tahu tentang universitas Revan kemari?”‘
Revan mendengus dingin ketika melihat Jolie membeku. Dia kemudian lanjut menutup koper tempat dia menyimpan tas obat kecilnya. “Kuingat seseorang berkata pintu penghubung akan dikunci dari sisi kamarnya karena takut aku berbuat macam-macam,” peringat pria tersebut, membuat Jolie sontak memerah, mengingat omongannya sendiri.“Bagaimana ini …?” gumam Jolie kepada dirinya sendiri.Sebenarnya, ini bukan masalah besar. Jolie bisa saja meminta resepsionis untuk memanggil room service untuk membuka kamar hotelnya. Akan tetapi, dengan kondisi pakaiannya yang sekarang, bagaimana bisa Jolie turun ke lobi? Itu sama saja dengan cari mati!Akhirnya, Jolie pun menghela napas dan berbalik menatap Revan yang sibuk membereskan kopernya. “Kak Revan …” panggilnya, sedikit takut-takut. Begitu melihat Revan meliriknya, Jolie memasang sebuah senyuman manis. “Kakak bisa bantu aku ke lobi untuk minta bantuan resepsionis?” usul gadis itu pada akhirnya.Berat rasanya minta bantuan Revan, apalagi setelah semua
Alis Jolie menekuk. Kenapa Revan malah memakinya? Dia korban!“Kenapa membukakan pintu untuk orang tak dikenal?! Apalagi dengan baju seperti itu!” bentak Revan sambil menunjuk lingerie yang membalut tubuh Jolie. “Asal kau tahu, pria tadi mengira kau wanita panggilan, tahu?!”Jolie terkejut. Dia perlahan melirik pintu sebelah tempat kedua wanita asing tadi memanggil si pria masuk.“Wanita … panggilan?”Walau melihat kebingungan di wajah Jolie, Revan masih memasang wajah keras. “Memesan teman kencan lewat aplikasi online, lalu sengaja memberi nomor kamar yang salah untuk mengecek penampilan orangnya sebelum benar-benar bertemu. Sebagai murid yang berkuliah di luar negeri, bagaimana mungkin kamu tidak tahu menahu soal hal yang harus diwaspadai seperti ini!?” sindir Revan dengan nada dingin.Jolie menggigit bibirnya. Walau sering bermain dengan teman-temannya, tapi Jolie tidak pernah mendekatkan diri dengan pergaulan bebas. Ke kelab saja, beberapa hari yang lalu itu adalah yang pertama! M
“K-Kak Revan …,” panggil Jolie dengan wajah ketakutan.Sebelum Jolie bisa mengatakan apa pun, Revan terlihat menghampiri pria asing yang terkapar itu. Jelas sekali dia berniat melayangkan pukulan lain kepada pria tersebut!Hal tersebut membuat Jolie panik.“Kak Revan, hentikan!” seru Jolie seraya memeluk tubuh Revan dengan sekuat tenaga.Mereka di negara orang! Kalau terlibat masalah dan dibawa ke ranah hukum, bisa runyam jadinya!Di saat ini, Revan melirik Jolie dengan tajam. “Lepaskan aku! Berani menyentuhmu, apa kamu kira aku akan melepaskan pria ini begitu saja!?”“Nggak! Kalau Kak Revan bunuh orang terus ditangkap polisi, Jolie gimana!?” seru Jolie, menutup mata sambil memeluk pinggang Revan kuat.Detik itu juga, Revan terdiam. Dia menggertakkan gigi, lalu menatap pria asing yang masih terkapar di lantai. “Lepas.”“Nggak! Kalau Jolie lepas, Kak Revan pasti jadi kriminal!” Revan menghela napas. “Lepas, Jolie. Aku sudah tenang … hanya ingin bicara.”Mendengar itu, Jolie terdiam se
“Jolie?” panggil pria berambut pirang itu ceria.“Ya?” tanya Jolie bingung.Siapa pria ini? Layanan Room service? Dan buket bunga itu … jangan-jangan … Revan yang memesannya? Sebagai permintaan maaf karena telah membuat Jolie menangis, kah?Jolie membukakan pintu lebih lebar sekarang.“Ada yg bisa saya bantu?” tanya Jolie dalam bahasa inggris.Pria itu mengamati Jolie dari atas hingga bawah. Mendadak Jolie merasa jengah.Jangan-jangan pria ini … bukan room service?!Secepat kilat Jolie membanting pintu, tapi pria itu menahannya. Kemudian pria itu mulai mencerocos dalam bahasa asi
“Jolie ….”“Tidak ….”“Lihat aku ….”“Sudah kubilang ‘tidak’, berarti ‘tidak’! Kak Revan nggak ngerti bahasa manusia, ya!?” bentak Jolie dengan pipi mengembung, tampak marah.Sekarang, Revan dan Jolie sedang berada di area pemandian air panas hotel. Keduanya tampak sibuk menyantap makan malam selagi berendam, sebuah pelayanan yang disediakan oleh pihak hotel.Ya, itu benar. Inilah yang dimaksud Revan dengan ‘makan malam dengan cara lain’.Alih-alih makan di restoran Perancis hotel, Revan memutuskan untuk membawa Jolie makan malam di area kolam panas yang sepi. Alasa
Bel kamar Jolie berbunyi. Revan telah siap dengan setelan jas lengkap."Kenapa belum mandi dan ganti baju? Sudah terima pesanku, kan?” tanya Revan begitu Jolie membukakan pintu.Jolie menatap Revan dari ujung kepala sampai kaki. “Rapi amat? Mau ke mana?”“Makan di restoran Perancis di lantai bawah."Seingat Jolie, restoran Perancis di hotel ini memang sangat terkenal. Tak heran Revan berniat mengajaknya ke sana, tapi ….Jolie menggigit bibir dan menatap Revan gelisah. Agaknya, dia masih ada satu masalah yang masih belum ada jalan keluar."Nggak, deh," Jolie menggeleng lemas.Alis Revan tertaut. "Ken
Pagi-pagi benar Revan menjemput Jolie di rumah. Kini, mereka siap berangkat. “Ingat ya, Jolie. Kalian tidur kamar terpisah. Jangan aneh-aneh sama Revan dulu. Kamu dan Revan itu belum menikah,” Filbert melepas Jolie pergi diiringi segunung petuah. Sejak memergoki Jolie ciuman dengan Revan, Filbert memang tak henti-henti menggoda adiknya itu. “Kakak! Apaan, sih?!” seru Jolie dengan wajah memerah sambil melirik Revan. Yang dilirik, seperti biasa, memasang wajah datar. Andai kakaknya tahu apa yang sudah dilakukan sahabatnya itu ke Jolie di pertemuan pertama mereka kembali malam itu. Namun, tentu saja Jolie tidak akan menceritakan soal itu kepada siapa pun! Berkat ucapan aneh-aneh Filbert, perjalanan ke luar negeri bersama Revan jadi membuat Jolie grogi. Ini pertama kalinya mereka benar-benar bisa berduaan. Meski sering bertemu Revan untuk persiapan pernikahan, biasanya selalu ada Papa, Mama, atau Kak Filbert di antara mereka. Topik pembicaraan juga selalu soal persiapan acara. Sel
Melihat wajah Revan yang menatapnya saksama, juga nada bicara serius pria itu, Jolie mematung. Jolie merasa jantungnya nyaris meledak. Apa … pria ini sedang memohon kepadanya? Menatap sepasang manik hitam yang biasa tajam itu tampak memelas di hadapannya, Jolie merasa ada sesuatu dalam dirinya yang ingin langsung memeluk pria itu. Bibir Jolie terpisah. “Kak Revan … aku–” “Ehm! Ehm!” Jolie tersentak. Dehaman itu membuat kesadarannya kembali dan dia pun langsung sekuat tenaga mendorong Revan menjauh. Gila! Dia hampir terhipnotis! Pesona Revan benar-benar memabukkan! Dengan cepat, Jolie menoleh, melihat Filbert yang entah sejak kapan sudah berdiri di ambang pintu kamar Jolie. “Kak Filbert?! Ngapain di situ? Bikin kaget saja!” seru Jolie panik. Seberapa banyak yang didengar kakaknya? Apa Filbert baru saja melihat dia dan Revan begitu dekat? Duuh! Jolie malu setengah matiiii! ‘Bodoh, Jolie! Bodoh!’ rutuk Jolie dalam hati. Kenapa juga dia masih bersedia disentuh oleh Revan setelah
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.