Satu Malam dengan Teman Kakakku

Satu Malam dengan Teman Kakakku

By:  LuciferAter  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
20Chapters
970views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setelah malam perayaan kepulangannya dari luar negeri, Jolie terkejut menemukan dirinya telah melakukan one night stand dengan seorang pria dalam keadaan mabuk. Yang membuat Jolie semakin panik adalah karena pria yang tidur bersamanya merupakan Revan Lazuardi Ararya, teman baik kakaknya dan pria yang paling Jolie benci di dunia ini! Takut masalah ini tersebar dan diketahui orang tuanya, Jolie kabur tanpa menunggu Revan bangun dan berharap mereka tidak akan bertemu lagi. Namun, masalah menjadi semakin runyam ketika Revan mendatangi keluarga Jolie dan malah melamarnya! Jolie: "Aku tidak akan pernah menikahi, Kak Revan!" | Revan: "Memangnya, kamu punya pilihan? Bisa jadi sekarang kamu sudah mengandung anakku?"

View More
Satu Malam dengan Teman Kakakku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Sabrina Roslan
menarik kok ceritanya...suka bangat...harus lanjut8n ceritanya please...
2024-05-08 08:09:37
0
20 Chapters
Bab 1 Teman Baik Kakakku
“Ahh … tidak ….” Lenguhan kabur dari mulut Jolie ketika dia merasakan sentuhan lembut pada tubuhnya. “Jangan …,” pintanya sembari berusaha mendorong menjauh dada bidang seorang pria yang berada di atasnya. Namun, tenaga pria itu jauh lebih kuat, terutama untuk Jolie yang sedang berada dalam keadaan mabuk. Hari ini, Jolie baru saja kembali dari luar negeri setelah lulus kuliah. Karena ingin merayakan kemerdekaan dari skripsi panjangnya yang melelahkan, Jolie pun pergi atas ajakan teman-temannya untuk bersenang-senang di sebuah bar hotel ternama. Karena permainan truth or dare yang dia mainkan bersama teman-temannya di bar, Jolie yang terus memilih dare berakhir meneguk bergelas-gelas alkohol sampai melebihi batas toleransinya dan kehilangan kesadaran di tengah permainan. Entah apa yang terjadi setelahnya, tapi saat Jolie sedikit sadar, dia sudah berada di sini. Di atas tempat tidur, di bawah kungkungan seorang pria yang wajahnya saja tidak mampu Jolie lihat! Saat merasakan sesua
Read more
Bab 2 Berusaha Menyembunyikan
Tepat saat dirinya mengajukan pertanyaan itu, ingatan samar-samar soal kejadian semalam datang dan membanjiri pikiran Jolie dalam bentuk potongan-potongan serupa mozaik. Masih di bar hotel kemarin malam, Jolie melihat sosok Revan yang duduk di salah satu sofa bar. Dia menghampiri pria itu, menyadari Revan juga sedang minum-minum, lalu keduanya terlibat sebuah perdebatan sengit. Di tengah perdebatan, Jolie berakhir menarik kerah Revan, lalu menciumnya! Hal tersebut mengejutkan Revan, lalu saat Jolie menjauhkan diri, Revan melingkarkan tangan di pinggangnya dan … satu kalimat terucap dari pria itu. “Gadis kecil, sebaiknya kamu jangan menyesal mengenai apa yang akan terjadi setelah ini ….” Setelah itu, mereka pergi meninggalkan bar, memesan kamar, dan …. AAARGH! Jolie ingin menggila! Bagaimana dia bisa berujung menghabiskan malam pertama bersama pria yang paling dibencinya di bumi ini?! Ya, selain Revan merupakan teman baik Kakak Jolie, Filbert, tapi dia juga merupakan pria yan
Read more
Bab 3 Kak Revan?!
Pesta diadakan di rumah, hidangan makanan dipesan dari restoran hotel bintang lima. Perayaan ulang tahun Filbert berlangsung meriah. Area kolam renang disulap jadi lokasi standing party dadakan. Piring-piring berisi aneka kue dan lauk pauk ditata di meja berjajar di pinggir kolam. Satu panggung kecil disiapkan untuk seorang MC dan band yang memeriahkan suasana. Jolie memenuhi janji membantu kakaknya menjamu para tamu di pesta. “Jolie! Lama tidak bertemu. Kamu sudah besar ya, sekarang! Terakhir kita bertemu, kamu masih pakai seragam SD, deh,” sapa seorang perempuan, teman SMA Filbert yang Jolie kenal. “Hai, Kak! Iya, Jolie sudah lulus kuliah, nih,” jawab Jolie, senang bertemu orang yang dia kenal di pesta. “Eh, ada Jolie,” teman SMA Filbert yang lain ikut bergabung. Kali ini laki-laki. “Kamu kok sendirian saja? Pacarnya tidak dibawa?” “Lagi proses seleksi calon, Kak,” Jolie cengengesan. “Mau masuk daftar?” godanya santai, tahu tidak akan dianggap serius. “Ih Jolie, nggak boleh g
Read more
Bab 4 Bertemu Lagi
"Revan! Kenapa tidak mengabari kalau bakal datang? Aku kira kamu masih di luar negeri," Filbert buru-buru turun dari panggung dan menghampiri Revan. Cepat Jolie menoleh menatap sang kakak. Memang, sejak tadi Jolie mengharapkan kakaknya menyingkir dari panggung, tapi bukan untuk menyapa temannya yang satu ini! "Kesempatan reuni dengan kalian tentu tidak boleh dilewatkan," Revan membalas rangkulan singkat Filbert, lalu maniknya bergeser untuk menatap Jolie. Jolie tertegun, lalu langsung membuang muka. Dia berniat segera menyingkir sejauh mungkin dari Revan, takut pria itu akan mengungkit hal yang terjadi beberapa malam yang lalu! Namun, belum sempat Jolie menemukan celah untuk kabur, teman-teman SMA kakaknya sudah datang mengerubung. Jalan keluarnya tertutup! “Wah, Revan sudah jadi bos, ya. Makin sukses saja, nih. Pantas, setiap diundang ke acara nikahan sering absennya.” Revan hanya tersenyum tipis menanggapi godaan teman-temannya. “Aku baru kembali ke ibu kota minggu lalu, berika
Read more
Bab 5 Berusaha Menghindar
Bisa membaca bibir Revan, seluruh tubuh Jolie terasa dingin. Secepat kilat gadis itu membuang muka, dia merasa sedikit takut. ‘Apa maksud pria itu? Apa dia sungguh ingat kejadian di malam yang lalu!?’ Jolie menelan ludah, lalu memberanikan diri kembali menoleh. Namun, ternyata Revan tidak sedang melirik dirinya, melainkan berbincang bersama teman-temannya yang lain. Melihat itu, Jolie menghela napas. ‘Aku pasti salah lihat tadi! Ya, pasti salah lihat!' tegur batinnya. Merasa dirinya bisa gila lama-lama di sana, Jolie pun berkata, "Kakak-kakak, silakan nikmati pestanya. Aku perlu permisi dulu!" Jolie pamit dan buru-buru kabur sebelum situasi berubah canggung. Pokoknya Jolie harus menyingkir dari Revan! Jolie tidak bisa sembunyi di kamarnya karena kakaknya pasti menyuruhnya keluar dan membantu sampai pesta selesai. Jadi, dia memilih sembunyi di kamar tamu saja. Tidak akan ada yang mencarinya di sini. Jendela kamar tamu menghadap ke kolam, jadi Jolie bisa mengintip berlangsungnya p
Read more
Bab 6 Terlalu Dekat
Sambil meringis mengusap-usap lututnya yang sakit, Jolie memberanikan diri mendongak menatap Revan. Aduh! Bisa tidak sih, bumi menelan Jolie sekarang juga? "Sedang apa di situ? Mau mengintip?" tanya Revan sekali lagi. Nadanya masih datar. “Eh … sama sekali tidak, Kak. Aku lagi tiduran di kamar ini, terus dengar ada yang datang.” “Lalu, kenapa sembunyi di lemari? Memang kau pencuri?” "Anu …" Pintu kamar dibuka. Filbert kembali dengan pengering rambut di tangan. “Lho, Jolie?” Jolie meringis, lalu keluar dari lemari dan berdiri di sebelah Revan. “K-Kakak ….” Selagi meletakkan pengering rambut di atas tempat tidur, Filbert berceloteh. “Kamu ini! Kakak dari tadi cari-cari kamu, tahu nggak!? Kakak udah khawatir kamu kelelep di kolam!” Jolie manyun. Kok kelelep kolam sih?! Kakaknya ini memang tidak pernah bisa serius! Dengan usaha sabar, Jolie berkata, “Tadi mendadak pusing, Kak. Jolie pilih tiduran di kamar tamu dulu. Kan dekat dari kolam renang.” Jolie membuat alasan. Padahal
Read more
Bab 7 Tidak Bisa Kabur
Jolie menggigit bibir. “Enak aja. Untuk apa takut?!” balasnya, sok berani. Ingin mengalihkan topik, Jolie langsung bersuara. “Ada yang bisa saya bantu lagi, Tuan? Saya ngantuk!” Sengaja dia bertanya penuh sarkasme, untuk menutupi kegugupannya. “Cukup,” ujar Revan singkat selagi beralih kepada AC. Pria itu sibuk menekan-nekan remote, mengatur suhu. Jolie menghembuskan napas lega dan kembali ke kamar. Saat melangkah melewati pintu, terdengar suara Revan melantun, “Selamat malam, gadis kecil ….” Dengan dua tangan mengepal dan wajah merona, buru-buru Jolie mengunci pintu dan menjatuhkan diri di ranjang. ‘Tidur Jolie! Ayo, tidur!’ Dia berusaha kembali memejamkan mata. Belum sampai setengah jam, tepat ketika kesadaran Jolie mulai tenggelam ke dunia mimpi … Tok! Tok! “APA LAGI SIH?!” jerit Jolie sebal sambil membuka pintu. “Pinjam charger hp. Bateraiku habis,” ujar Revan, menyembunyikan senyum. “Kakak nggak tidur? Ini setengah dua pagi, loh! Mau telponan sama siapa, sih? Hantu?” Jolie
Read more
Bab 8 Kenapa Menolak?
Saat selanjutnya Jolie terbangun, sinar matahari menerobos masuk lewat jendela kamar. “Pagi, Pa, Ma,” sapa Jolie begitu keluar kamar dan bergabung dengan orang tuanya di meja makan, masih mengenakan piama semalam. Sudut matanya menangkap sosok Revan yang kali ini sudah berpakaian rapi dan lengkap. Namun, sengaja dia mengabaikan laki-laki itu. “Yang sopan dong, Jolie. Masa Revan tidak disapa?” tegur Papa yang selalu mengajari anaknya untuk bersikap hormat pada tamu. “Pagi,” sapa Jolie ketus. “Jolie ….” Papa Jolie kembali menegur, merasa anaknya tidak sopan. “Masa sapanya kayak nggak niat gitu?” Revan tersenyum tipis. “Bukan masalah, Om. Mungkin Jolie masih malu karena sempat berniat untuk memegang dad–” “Pagi, Kak Revan! Pagi! Pagi! Enak tidurnya semalam!?” potong Jolie cepat. Gila! Pria ini ingin membongkar kejadian subuh tadi di depan orang tuanya!? Mendengar sapaan ‘bersemangat’ itu, Revan pun mengangguk singkat dan menyeruput kopinya. “Pagi,” sapanya santai. Diam-diam Jolie
Read more
Bab 9 Revan Tahu!?
Terdiam di sofa kamarnya, Jolie memeluk kedua lututnya dengan alis tertaut. Otaknya masih dipenuhi masalah yang tadi dibahas kedua orang tuanya. Setelah ucapan Revan tadi membuat Jolie membeku, papa Jolie mengambil kesempatan untuk menegaskan, “Wasiat nenek Revan tidak bisa diganggu gugat. Dua bulan lagi, kamu akan menikah dengan Revan.” Logikanya, Jolie seharusnya bersyukur menikah dengan Revan. Dengan begitu, pria yang sudah merenggut kesuciannya itu secara tidak langsung akan bertanggung jawab atas dirinya, bukan? Akan tetapi, mengingat bahwa pernikahan ini adalah syarat utama Revan untuk menjadi pewaris, hati Jolie menjadi tidak terima. Apalagi, masih ada kejadian di masa lalu yang pernah melibatkan keduanya. Sebuah kejadian yang membuat Jolie berubah membenci pria itu. Jolie menenggelamkan wajah ke lututnya. “Aku sama sekali tidak ingin menikah dengan Kak Revan …,” gumamnya. “Kenapa?” Pertanyaan dari suara dalam itu membuat Jolie tersentak. Dia langsung mendongak dan melih
Read more
Bab 10 Kau yang Memulai
Jolie Althea Kara. Revan sudah mengenal gadis itu sejak dia lahir. Jolie adalah adik perempuan sahabatnya, Filbert, pemuda yang menjadi teman baik Revan berkat kedekatan keluarga mereka. Nenek Revan dan kakek Jolie adalah kawan lama. Kedua keluarga itu juga terlibat hubungan bisnis yang erat. Dalam ekspansi bisnisnya, Nenek Revan sangat bergantung pada saran papa Jolie yang merupakan konsultan bisnis ternama. Di mata Revan, Jolie adalah bocah kecil periang berseragam SD yang gemar mengikutinya ke mana-mana. Sebagai anak tunggal sekaligus calon pewaris keluarga Ararya, Revan menganggap Jolie sebagai adiknya sendiri. “Aku paling suka dengan Kak Revan! Kak Revan ganteng, baik juga. Nggak seperti Kak Bert, bweeh!” Itu adalah ucapan yang paling Revan dengar terlontar dari mulut Jolie setiap kali mereka bertemu. Diam-diam, Revan sangat bangga karena Jolie lebih menyukai dirinya daripada Filbert, kakak Jolie sendiri. Hal itu membuatnya terdorong untuk bahkan bertanya, “Filbert, bagai
Read more
DMCA.com Protection Status