Setelah malam perayaan kepulangannya dari luar negeri, Jolie terkejut menemukan dirinya telah melakukan one night stand dengan seorang pria dalam keadaan mabuk. Yang membuat Jolie semakin panik adalah karena pria yang tidur bersamanya merupakan Revan Lazuardi Ararya, teman baik kakaknya dan pria yang paling Jolie benci di dunia ini! Takut masalah ini tersebar dan diketahui orang tuanya, Jolie kabur tanpa menunggu Revan bangun dan berharap mereka tidak akan bertemu lagi. Namun, masalah menjadi semakin runyam ketika Revan mendatangi keluarga Jolie dan malah melamarnya! Jolie: "Aku tidak akan pernah menikahi, Kak Revan!" | Revan: "Memangnya, kamu punya pilihan? Bisa jadi sekarang kamu sudah mengandung anakku?"
View MoreAlunan musik jazz terdengar mengalun lembut di salah satu kafe tengah kota. Bercampur dengan aroma kopi yang baru diseduh, tempat tersebut terasa nyaman bagi setiap pengunjung yang datang.Namun, di tengah kenyamanan itu, sosok Jolie tampak gugup selagi memandang dua orang pria tampan yang duduk berhadapan tak jauh dari tempatnya berada. Aura dingin menyelimuti keduanya.“Ini hari kematianku ...” gumam Jolie yang sedang duduk di dekat meja barista, tampak gugup selagi menunggu pesanannya dan Veronica selesai dibuat. Dia menatap sahabat baiknya di sebelah. “Membawa Nathan untuk menemuiku, apa yang sebenarnya ada di otakmu?”Veronica, yang sedang mengaduk-aduk cappuccino-nya dengan kepala tertunduk, akhirnya menatap Jolie dengan sorot mata penuh penyesalan. "Aku ... aku minta maaf, Jolie,” ujarnya. “Jujur, sebenarnya aku tidak ada niat membawa Nathan, tapi ... dia tanpa sengaja mendengar pembicaraan kita di telepon dan memaksa ikut!”Jolie menghela napas kasar, lalu menatap ke arah meja
“Aku bukan mafia.”Jawaban Revan membuat Jolie terdiam sesaat. Dia memicingkan mata.“Serius?” tanya Jolie.“Kau mengira aku bercanda?”Jolie mengangkat kedua bahunya. “Aku kira Kakak berbohong,” balasnya santai. “Akan tetapi, baguslah kalau Kakak bukan mafia.”Mendengar ucapan Jolie, Revan yang sedang mengobati memar gadis itu terhenti sesaat. “Kenapa?”Jolie terdiam sesaat, lalu dia menjawab, “Bukan apa-apa.”Mata Revan mengamati Jolie. Dia merasa ada sesuatu yang gadis itu sembunyikan.Akan tetapi, baru saja Revan ingin bertanya, sebuah suara terdengar memanggil, “Jolie?”Panggilan tersebut membuat Jolie menoleh bersama dengan Revan.Tidak jauh dari tempat Jolie dan Revan berada, seorang wanita muda bertubuh tinggi dan ramping sedang berdiri dengan wajah ragu. Rambut merahnya yang menyala tampak kontras dengan jaket kulit hitam yang dia kenakan.Melihat wanita tersebut, Jolie langsung berseru, “V-Veronica!?” Dia mengenalinya!Ya, gadis berjaket hitam dengan rambut panjang merah itu
Ucapan Revan sontak membuat tiga orang mafia Calpa itu mematung, bahkan Jolie pun ternganga.“Kak Revan, mereka mafia Calpa. Kita nggak boleh cari masalah sama mereka!” peringat Jolie dengan wajah panik.Menatap Jolie sesaat, Revan berkata, “Tenang, aku punya perhitungan sendiri.” Kemudian, dia mendorong Jolie ke belakangnya dan kembali menatap ke depan.Di sisi lain, dua dari tiga mafia Calpa itu terkekeh, mencemooh ucapan Revan. “Bosan hidup? Sepertinya lebih tepat mengatakan hal tersebut kepada dirimu sendiri! Sudah melukai kawan kami, jangan berharap bisa pergi dari sini secara utuh!” ucap salah satu dari mereka sebelum akhirnya mengeluarkan sebilah pisau lipat dan melesat ke arah Revan.“Mati kau!!”BUK! BUK!“Agh!”Belum sempat menyentuh Revan sedikit pun, dua mafia itu berakhir tergeletak di tanah.Jolie terbelalak. Dia tidak percaya matanya sendiri.Tanpa bergerak banyak, Revan sudah menjatuhkan dua mafia tersebut dengan mudah!!“B-bajingan!!” maki satu mafia terakhir yang tida
Musik, canda, dan tawa. Tiga hal itu melengkapi suasana ramai festival White Truffle khas negara Calpa.Berjalan mengelilingi area festival, Jolie menemukan bahwa di luar dari jajanan unik, ada juga berbagai stan jualan yang menarik perhatiannya.“Nona! Kemarilah dan lihat cincin topaz ini, sangat serasi dengan matamu!” seru salah seorang penjual stan saat melihat sosok Jolie.Jolie yang tergoda langsung meraih cincin tersebut dan memerhatikannya. “Cantiknya …” gumam gadis tersebut dengan senyum tipis dan mata berbinar.“Berapa?” Sebuah suara langsung berujar, membuat Jolie tersentak. Dia menoleh, mendapati Revan berdiri menjulang di sebelahnya dan menatap penjual stand.Sang penjual tersenyum. “Hanya delapan ratus ribu saja, Tuan! Bukan harga mahal untuk kekasihmu, bukan?!”Mata Jolie melotot. Delapan ratus ribu hanya untuk sebuah cincin batu topaz imitasi, penjual itu jelas-jelas ingin menipu mereka yang kentara adalah turis!Namun, tak Jolie duga, Revan langsung mengeluarkan ponseln
Menatap sosok Revan yang memandangnya dalam, Jolie merasa jantungnya berdebar.Jolie sadar, ucapan Revan inilah yang memantik ingatan masa lalu Jolie itu. Pun kejadian itu terjadi bertahun-tahun lalu lamanya, tapi hati Jolie masih bisa merasakan jelas sakit yang sama dengan hari itu. Hal tersebut membuat Jolie tak elak bertanya-tanya.‘Apa … sebenarnya aku masih memiliki perasaan padanya?’Selagi Jolie terdiam, Revan gegas berdiri dari pinggir tempat tidur untuk mengarah ke kamarnya. “Karena kau sudah baik-baik saja, aku akan kembali ke kamar.” Dia melirik Jolie yang masih bungkam. “Cepatlah bersiap. Pagi ini kita akan beli pakaian baru untukmu dulu.”Tanpa mengatakan apa pun lagi, Revan pun pergi ke kamarnya melalui pintu hubung.Saat ruangan kembali dihuni Jolie sendiri, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan wajah tertutup selimut. ‘Jolie Althea Manara, kamu nggak bosan jadi badut di depan Kak Revan, ya?! Kalau terus begini, bagaimana kamu bisa lepas dari
“Jolie ….”“Tidak ….”“Lihat aku ….”“Sudah kubilang ‘tidak’, berarti ‘tidak’! Kak Revan nggak ngerti bahasa manusia, ya!?” bentak Jolie dengan pipi mengembung, tampak marah.Sekarang, Revan dan Jolie sedang berada di area pemandian air panas hotel. Keduanya tampak sibuk menyantap makan malam selagi berendam, sebuah pelayanan yang disediakan oleh pihak hotel. Ya, itu benar. Inilah yang dimaksud Revan dengan ‘makan malam dengan cara lain’. Alih-alih makan di restoran bintang lima hotel, Revan memutuskan untuk membawa Jolie makan malam di area kolam panas yang sepi. Alasannya, karena hanya tempat itu yang cocok dengan pakaian yang Jolie miliki dalam koper!Sepanjang makan, Jolie memilih diam. Sengaja dia mengabaikan Revan. Melirik pun tidak. Alasan pertama, tentu saja karena dia sangat malu telah salah sangka pada pria itu. Alasan kedua … Jolie tak bisa fokus dengan sosok Revan yang tidak mengenakan pakaian!Revan yang sedari tadi berusaha menghibur gadis itu akhirnya berkata, “Kau sem
Sekitar setengah jam kemudian, bel kamar Jolie berbunyi. Pintu terbuka, dan Jolie melihat Revan telah siap dengan setelan jas lengkap.Jolie menatap Revan dari ujung kepala sampai kaki. “Kenapa rapi banget? Memang mau ke mana?” tanya gadis itu dengan alis tertaut.“Restoran hotel ada dress code," jawab Revan. Dia pun memerhatikan penampilan Jolie dari atas ke bawah. “Kenapa tidak ganti baju?” tanya pria itu saat sadar baju yang Jolie kenakan masih sama.Jolie menggigit bibirnya dan menatap Revan gelisah. “Aku ... aku nggak bawa baju banyak, jadi pakai lagi yang ini,” jawabnya. Dia kembali bertanya, “Apa nggak bisa kita makan di restoran lain, Kak? Aku rasa ... bajuku kurang cocok.”Revan menautkan alis, merasa ada yang aneh. “Hotel jelas dirimu yang pilih. Semua karena ingin mencoba restoran di lantai bawah itu, ‘kan? Kenapa sekarang ingin ganti restoran?” tanyanya.“Eh ... itu ... aku nggak jadi ....”Melihat sikap Jolie yang gugup, Revan langsung melirik ke belakang Jolie. Mendapati
Jantung Jolie berdebar keras mendengar ucapan Revan. Hatinya bertanya-tanya, kenapa pria ini peduli mengenai kenapa Jolie masih menyukainya atau tidak?Bukankah yang terpenting adalah mereka tetap menikah dan Revan bisa mendapatkan warisan dari neneknya?Pusing, Jolie langsung mendorong Revan menjauh. “Aku mengantuk,” ucapnya seraya memakai selimut yang disediakan. “Aku mau tidur dulu. Jangan ganggu aku.” Kemudian, dia pun menggulung diri bak ulat bulu agar jauh dari jangkauan Revan.Tanpa Jolie ketahui, Revan menatap dirinya dalam untuk beberapa saat. Pancaran mata dingin yang biasa menyelimutinya menghilang dan digantikan kelembutan tak terhingga. Hanya untuk sesaat, karena detik dia mengalihkan pandangan kepada tablet di depan mata, aura dingin itu kembali menyelimuti.Diam-diam membuka mata dan melirik Revan, Jolie menghela napas dalam hati. Dia menggigit bibirnya dan membenamkan wajah ke dalam selimut.‘Perjalanan ini akan panjang.’**Sesudah menghabiskan waktu puluhan jam di pes
Pagi-pagi benar Revan menjemput Jolie di rumah. Filbert beserta kedua orang tua Jolie pun mengantarkan mereka sampai ke pintu utama kediaman keluarga Manara.“Ingat ya, Jolie. Kalian tidur kamar terpisah. Jangan aneh-aneh sama Revan dulu. Kamu dan Revan itu belum menikah,” Filbert melepas Jolie pergi diiringi segunung petuah. Sejak memergoki Jolie hampir berciuman dengan Revan, Filbert memang tak ada henti-hentinya menggoda sang adik.“Kakak! Apaan, sih?!” seru Jolie dengan wajah kesal, tapi kakaknya hanya tertawa.Di sisi lain, Jolie juga melemparkan tatapan sebal kepada Revan. Yang dilirik, seperti biasa, hanya memasang wajah datar.“Sudah, sudah,” ucap Hannah. Dia tersenyum pada sang putri. “Kamu di sana dengerin Revan, ya. Jangan aneh-aneh dan ngerepotin.”Jolie menjadi semakin merengut. Kenapa tidak ada satu pun orang yang lebih percaya padanya dibandingkan Revan?!Andai mereka tahu apa yang sudah dilakukan pria tersebut kepada Jolie, apa mereka masih akan mengatakan hal yang sam
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.