Share

226). Wahana Ekstrim

***

"Silakan."

"Ini kenapa antriannya dikit banget sih? Harusnya kan rame."

Sambil melangkah menuju kereta yang akan dia naikki, Damar tak hentinya bergerutu. Entah kebetulan atau apa, wahana menyeramkan yang akan dia dan Arka naikki tiba-tiba saja tak terlalu ramai karena hanya beberapa menit menunggu, kini Damar dan Arka sudah mendapat giliran untuk naik.

"Harusnya antrian ini sampe belasan meter biar enggak keburu terus tutup," sahut Arka yang berjalan persis di belakang Damar.

"Nah." Kali ini Damar setuju. Menoleh dia menjentikkan jarinya di depan wajah Arka. "Setuju. Emang harusnya gitu."

"Iya."

"Terus sekarang gimana?" tanya Damar.

Arka menaikkan sebelah alisnya. "Apanya yang gimana?"

"Aku tau kamu takut, Ar. Enggak usah so berani," ujar Damar.

"Terus?" tanya Arka. "Kita udah sampe sini juga, kan? Kalau kabur, Aludra marah. Aku enggak mau kandungannya kenapa-kenapa."

Damar menggaruk tengkuknya. "Iya sih," jawabnya. "Lagian kamu kenapa pake bawa Aludra ke sini sih? Kaya enggak ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status