Share

229). Sebuah Kekhawatiran

***

"Mau langsung pulang?"

"Iya, capek."

"Ya udah, kita langsung pulang ya, kasian si kembar juga pasti capek.

"Oke."

Acara makan malam selesai, kedua pasangan akhirnya membubarkan diri. Tak bersama, Arka dan Aludra lalu Damar juga Arsya mengambil jalan yang berbeda tepat setelah keluar dari pintu tol karena memang tujuan Damar adalah rumah sakit.

Sesuai janji, Damar akan mengantar Arsya dengan mobil yang terpisah.

Pukul sembilan malam—setelah menempuh perjalanan cukup jauh, pajero sport yang dikendarai Arka akhirnya sampai di depan rumah Aludra.

Tak tidur, sampai mobil berhenti di depan teras, Aludra masih terjaga karena memang dia sengaja menemani Arka di jalan agar pria itu tak mengantuk.

"Sebentar," kata Arka ketika Aludra baru saja melepas seat beltnya.

"Kenapa, Mas?"

"Tunggu." Membuka pintu mobil, Arka mengitarinya lalu membukakan pintu untuk Aludra. "Kamu bilang Damar akan memperlakukan Arsya seperti ratu, begitupun aku. Kali ini kamu bukan cadangan. Kamu ratu sesungguhnya di h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status