Share

236). Karangan Bunga dan Teror

***

Come back to me, please.

"Mama!"

Teriakan itu terdengar nyaring minggu pagi ini.

Aludra yang berniat untuk berjemur pagi hari di depan rumah tiba-tiba saja dikejutkan dengan kedatangan sebuah karangan bunga berukuran cukup besar dengan tulisan; permintaan kembali.

Dari siapa? Tentu saja dari Marvel yang tetap bersikukuh mengira Aludra adalah Alula.

Seminggu berlalu sejak kedatangan Marvel malam itu, sudah dua jenis bunga yang datang ke rumah Dewa dengan tulisan yang sama.

Pertama, buket bunga mawar—kesukaan Alula, dan sekarang karangan bunga dengan tulisan yang serupa.

"Kenapa Rara? Pagi-pagi kok udah teri ... ih apa itu?!" tanya Aurora yang tak kalah kaget dengan Aludra.

"Karangan bunga untuk Mbak Alula," ucap sang pengantar paket yang baru saja selesai menurunkan karangan bunga tersebut.

"Udah dibayar?" tanya Aludra.

"Sudah, Mbak. Tugas saya hanya mengantar," kata sang kurir.

"Bawa lagi," perintah Aurora tanpa basa-basi. "Bapak salah orang."

"Benar kok ini alamatnya, Bu," kata k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status