Share

Part 62. Si Otoriter

“Sampai kapan dia akan bersikap seenaknya seperti itu?”

Pijar mencuci piring bekas makannya dengan sedikit kasar. Mengomel seorang diri dengan bibir cemberut. Mendapatkan sumpah dari Elang setelah dia memasakkan makan malam untuk lelaki itu adalah hal yang sangat menyebalkan. Rasa lelah yang menggelung tubuhnya itu kini semakin terasa berat.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Elang sudah berdiri di depan rumah Pijar dengan membawa piring yang semalam dia bawa. Ekspresi dinginnya tercetak di wajahnya seperti biasa.

“Kamu udah sarapan?” tanya Elang kepada Pijar.

Pijar menerima piring itu tanpa mengatakan apa pun, meletakkannya di ruang tamu, lalu dia kembali keluar dan menutup pintu rumahnya. Tidak juga menjawab pertanyaan Elang.

“Jar, aku bicara sama kamu.” Elang menarik tangan Pijar yang akan pergi. “Kamu udah sarapan?”

Dengan menahan rasa kesalnya, Pijar menjawab singkat. “Udah.”

“Nggak ngajak aku?” Elang mengernyit dalam.

Ingatan Pijar memutar memori yang sudah dipendam sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
elang emang ya,selesaikan dulu masalah sama manda baru ngejar pijar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status