Share

19

"Oh maaf, mas Rian lagi keluar sebentar. Ini saya temannya, orang yang ngontrak di kiosnya."

"O-oh. Iya, kalau begitu nanti saya telepon lagi ya mbak. Makasih." ucapnya yang langsung menutup teleponnya.

"Duh dia marah kali ya? Langsung ditutup gitu aja. Atau apa mungkin dia cemburu? Itu barusan pacarnya bukan sih? Duh.... aku lupa bilang kalo aku gak ada hubungan apa-apa lagi sama dia." ucap Shanum khawatir. Mendadak muncul Rian bersama seorang suster, membawa troli makanan.

"Makasih sus, biar saya aja yang kasih makanannya." ucap Rian yang langsung mengambil sepiring bubur dan segelas minumannya. Suster itu pergi dan Rian duduk dikursinya. "Mas.... ini hapemu." ucap Shanum memberikan ponselnya. Rian menerimanya. "Oh iya tadi ada yang nelepon mas." ucap Shanum.

"Oh, siapa?" tanyanya.

"Delia. Maaf ya tadi aku angkat teleponnya. Gak sengaja, soalnya tadi bunyi terus." ucap Shanum tidak enak, Rian tampak terdiam seakan memikirkan sesuatu. Shanum terheran. "Kalau boleh tahu itu pacar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status