Share

505. REMINISENSI #4

Trek awal kami bagiku begitu bersahabat untuk ukuran alam liar.

Hanya ada medan yang tertutup semak-semak dan dikelilingi pohon normal. Setidaknya pohon dengan akar, batang, dan dahan-dahan berukuran normal. Tidak ada tanah miring. Rata. Namun, beberapa ratus meter ke depan akan sedikit turun, tetapi tidak ada ancaman berarti. Itu cukup menenangkan.

Namun, Reila berkata, “Kemarin kita ketemu ular di tempat begini, bukan hal mustahil kalau sekarang—” Lalu kubilang, “Aku bisa merasakan keberadaan ular, jadi tidak perlu cemas. Tidak ada apa-apa di kumpulan semak sampai beberapa ratus meter ke depan. Mau aku saja yang di depan?”

Gagasan itu juga baru untuk Profesor Merla, jadi dia mempersilahkanku di barisan depan, membuka jalur ke arah titik patroli. Satu-satunya yang bisa membuat jengkel di trek ini hanya semak-semak yang membuat gatal-gatal. Selebihnya tidak ada, jadi Profesor Merla bisa memulai obrolan kelewat ringan dengan berkata,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status