Share

502. REMINISENSI #1

Aku terbangun sembari merasakan jemari-jemari kecil meremas jemariku—dan tanpa sadar tampaknya aku juga balas meremasnya sangat kuat.

Mataku terbuka, merasakan sensasi perih yang begitu menyengat di mataku ketika menemukan lampu menyala di langit-langit. Aku tidak ingat pernah tertidur tanpa mematikan lampu—sampai kusadari kalau bentuk langit-langit ruangan yang ini agak berbeda dengan langit-langit kamarku. Kemudian aku merasakan jemari kecil, membawa pandanganku yang perih dan berat ke pemilik tangan itu—lengan yang kecil dan pendek, pundak yang sangat kecil, bentuk wajah yang gemas.

Fal.

Fal menatapku dengan sorot campur aduk—kurasakan simpati, sedih, takut, cemas, dan semua hal yang membuatnya sedikit cemberut seperti ekspresinya saat menahan tangis. Dengan impulsif, aku mengambil napas—kurasakan benakku agak mengganjal seperti sesuatu mengganggu jalur pernapasanku. Dan tiba-tiba aku juga menarik ingus seperti habis menangis. Hi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status