Share

Adik Perempuanku

Ketukan di depan memaksaku meninggalkan potongan sawi di dapur. Saat membuka pintu rumah, kutemukan Kea merengut lebih dulu sambil menarik tali ranselnya dan melihat ke arah taman bunga memanjang di samping.

"Aksa?" kejutnya setelah bertemu tatap denganku. Rengutan Kea berganti semringah palsu yang kuketahui setelah mempelajari setiap reaksinya di sekolah atau dalam pertemuan biasa kayak gini.

"Hai, Sepupu." Aku menegaskan hubungan di antara kami meski ya ... kadang mikir juga soal kemungkinan Kea curiga karena relasi dadakan kami beberapa minggu terakhir. Belum terbiasa.

"Enggak sekolah tadi?" Kea bertanya seraya melewatiku seolah dia menitah kalau aku yang harus menutup pintu. Dia meletakkan sepatu yang dilepas pada rak di dinding dekat pintu utama.

Aku mengangguk setelah memutar slot kunci. "Bolos. Enggak belajar juga abis ujian."

"Presensi masih jalan kali, Sa." Kea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status