Share

235. Sebuah Keikhlasan yang Manis

Kaluna duduk diam tidak bergerak sama sekali sambil terus melihat ke arah depan, tatapan matanya kosong dan sudah hampir lima belas menit Kaluna terus menerus menghela napas sambil mengusap air mata yang turun dari ujung-ujung matanya.

Perasaannya campur aduk, ada rasa marah dan kesal pada Emma yang selalu menganggap dirinya anak kecil dan tidak mau mendengarkan perkataan Kaluna sama sekali hingga membuat Kaluna membangkang dan akhirnya berujung Kaluna berteriak pada wanita yang telah melahirkan dirinya.

Tapi, ada rasa sedih yang terus mencambuk dirinya bila mengingat apa yang baru saja terjadi. Ia sedih bukan main karena sudah berkelahi dengan Emma, dan ia juga sedih karena Emma dengan sangat mudah melupakan semua kebaikkan Jonathan dan langsung menjudge Jonathan sebagai lelaki terkutuk hanya karena penyakitnya tanpa mau mendengar penjelasannya sama sekali.

Andai … andai saja Emma mau duduk dan membahas semuanya secara tenang, tanpa amarah juga angkara murka mungkin saat ini Kaluna m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Neng Ade
ampun nangis Bombay aku hhuhhu
goodnovel comment avatar
Elly Hidayah
Dalem iniii, sediiihh
goodnovel comment avatar
Rudyanto Tjandra
ya perjuangan ya sulit tapi pasti bisa tinggal cariin waktu yg tepat untuk bicara heart to heart
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status