Share

292. Sekeras Batu Karang

Kaluna berjalan di belakang Emma yang saat ini sedang tertunduk lesu dan menangis di dada Wisnu yang berjalam beriringan dengan Emma.

"Ibu ngapain nangis sih?" bisik Kaluna pada Jonathan yang sedang berjalan di sampingnya.

"Sedih?" tanya Jonathan yang juga tidak paham kenapa Emma harus menangis.

"Gila kurasa kalau Ibu masih merasa sedih atas kepergian ayah," ucap Kaluna ketus sambil menggenggam tangan Jonathan lebih erat lagi.

"Kita nggak tau kisah manis mereka, Yang," bisik Jonathan sambil menarik lembut Kaluna untuk lebih dekat dengan dirinya karena Kaluna hanpir saja menabrak papan bunga duka cita yang bertuliskan turut berduka cita atas meninggalnya Pamungkas Wibangun dari PT. Pelni Indonesia

"Aku nggak perlu tahu dan aku nggak mau tahu, kalau bisa aku mau pulang," ungkap Kaluna sambil berjalan dengan menyeret kakinya karena rasa malas.

Ia ingat pagi tadi dibangunkan oleh Emma dengan terburu-buru dan diminta untuk bersiap ke pemakaman. Kaluna yang saat itu masih mengumpulkan nya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
ell
Lanjoooot kak galooooon
goodnovel comment avatar
Siti Kotijah
orang cuma liat dr covee luar tanpa tau apa yg terjdi ampun deh lambe2 wong,,tapi luna setidaknya masih berharap kamu bilang kata memaafkan yah
goodnovel comment avatar
Carla
kata2 kaluna klo yg gak tau apa2 pastilah, kejam banget neh orang gak punya hati. tapi mungkin hati kaluna udah mati akibat perbuatan pamungkas bertahun2. susah buat di lunakkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status