Share

Bab 17

"Neng Zia ...?" Terdengar suara seseorang memanggilku.

"Ya, ada apa?"

"Neng, Mpok minta buah pepaya yang di belakang rumah, yah," Teriaknya dari luar.

"Ambil saja Mpok," balasku.

"Terima kasih, neng!" Sahutnya yang samar terdengar.

Aku melangkah menuju kamarku, merebahkan tubuhku di atas ranjang ini, mencoba berisitirahat. Sambil memikirkan apa yang bisa kulakukan nanti.

****

Wangi harum bawang menguar ketika pepaya muda yang baru saja selesai kutumis ini ku tuang ke atas piring, pepaya ini kutemukan tergeletak di depan pintu rumah, kelihatannya Mpok Lela sengaja menaruhnya di sana untukku, saat ia meminta buah ini tadi.

Kuletakkan sepiring tumis buah pepaya muda itu diatas sebuah piring kaleng, buah pepaya muda ini kumasak sebagai lauk makanku siang ini, karena aku tak sempat kewarung.

Kuambil sebuah piring dan mulai mengisinya dengan nasi, piring kaleng yang berisikan tumis buah pepaya muda kugeser mendekat ke arahku. "Ya tuhan, nikmat sekali makanku siang ini," bisikku.

"Zia," ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status