Share

Bab 25

Ah, aku jadi ingat kejadian malam pertama kami semalam. Begitu masuk kedalam kamar hotel, kulihat ia sudah tertidur pulas disofa. Salahku juga meninggalkannya sendirian terlalu lama.

Tadinya aku ingin langsung masuk kekamar, hanya saja aku takut, Zia akan histeris dan takut jika berdua saja denganku di kamar. Karena tragedi malam itu masih membekas dalam di hatinya.

"Andai saja malam itu aku masih bisa mengontrol diriku."

Karena melihat Zia yang tak juga kunjung keluar dari kamarnya, membuat ku akhirnya berdiri. Dengan langkah malas aku menuju kamarnya dan mengetuk pintunya.

"Zia ...!" Kusebut namanya pelan.

Cklek.

Pintu itu terbuka, wajah masam diperlihatkannya padaku.

"Ada apa mas? Kau ingin tidur? Masuk saja ke kamar bapak disebelah. Tidur saja disana. Aku tak mau tidur disebelahmu lagi seperti semalam," ketusnya.

Aku tak bicara apapun, karena percuma saja bicara pada wanita yang sedang kesal, as segera, kusodorkan saja sekotak pizza yang tadi kubawa padanya.

"Makanlah, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status