Share

Bab 18

"Nak Zia, kau tak keberatan jika pernikahan kalian dilakukan bulan depan? Maaf, tapi bapak ingin secepatnya melihat pernikahan kalian," ucapnya membuatku terbangun dari lamunanku dan langsung membulatkan mataku, disaat yang bersamaan kulihat anak laki-laki nya juga terkejut mendengar keputusan yang tiba tiba ini.

"Secepat itukah aku harus menikahi laki laki itu?" jeritku dalam hati.

***

Dalam jangka waktu satu Minggu, berita tentang pernikahanku dengan putra bungsunya Pak Lukman, tiba tiba menyebar disekitar rumah dan tetanggaku, entah darimana kabar itu mereka dengar, membuatku kadang malas menjawab pertanyaan mereka tentang kepastian kabar tersebut. Ibarat pepatah tak ada asap jika tak ada api, aku yakin ada seseorang yang mengetahui tentang rencana pernikahan ini, entah siapa yang membuka kabar ini hingga menyebar.

Seperti biasa hari ini aku mendorong gerobakku kembali, beberapa diantara mereka ada yang menanyakan kebenaran kabar itu dariku, membuatku kadang malas melayaninya.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status