Share

Bab 43 Besi

“Tiga hari setelah menemui Sindu di kepolisian sektor Lindunagari, aku bangun di hari yang aneh, baik aroma mau pun atmosfernya. Semua benda di sekelilingku membiru, janggal, bengkok-bengkok, dan dingin. Enggak ada yang menyadari keanehan itu selain diriku sendiri.”

Tapi, Marsala tidak bisa menjabarkan setiap bentuk yang dilihatnya, seakan-akan istilah “bentuk” itu sendiri tidak pernah ada dari awal. Dia diberi pakaian, namun merasa sangat telanjang. Telapak kakinya kotor tidak beralas. Jajaran besi yang mengurungnya sendirian, meninggalkan aroma yang tidak menyenangkan pada telapak tangannya.

Satu per satu, tembok-tembok beton bermunculan dari permukaan tanah, membentuk benteng yang meninggi hingga mencapai langit. Dari setiap celah benteng itu, semua mata tertuju kepada Marsala, membicarakannya sekaligus mengecamnya. Ketika Marsala balas memandang, mata-mata itu berpaling dan menutup celahnya. Di hadapan keluarga, teman-teman, bahkan ibunya sendiri, ia menjadi asing dan jauh.

Jeru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status