Share

Dia Yang Hilang

Bagian 10

Dia yang Hilang

Angin itu membawa aroma seseorang yang telah lama hilang dari hadapan Bagus. Bukan hilang, tepatnya terpisah karena keterpaksaan. Manusia harimau itu berdiri dan berjalan ke belakang rumah yang diberi pagar bambu. Ia melompat dan mengendus setiap lembar baju wanita yang dijemur di sana. Rindunya semakin menggebu untuk bertemu.

Pintu belakang itu ia gedor beberapa kali, memanggil sebuah nama yang telah lama tak menggodanya.

“Ana. Buka pintunya, aku datang. Menjemputmu,” ucap Bagus beberapa kali. Namun, rumah itu begitu hening. Lelaki berambut sebahu tersebut menajamkan pendengarannya. Tak ia dengar suara Ana atau siapa pun di dalam rumah kayu itu.

Bagus pun membuka paksa rumah tersebut. Beberapa kucing hutan terlihat langsung menegakkan bulu ketika melihat wujud asli lelaki di depannya. Bagus tak sempat mengurusi hal-hal seperti itu. Ia pun membuka masing-masing kamar di dalam rumah itu.

Pertama ia buka sebuah kamar yang banyak terdapat buku-buku di dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status