Share

Menantang Petaka

Bagian 7

Menantang Petaka

Kanaya terus melangkah memasuki hutan bambu yang menjadi kediaman Murti, dulu. Kini setahun sekali Damar akan turun ke sana untuk minum dari telaga tujuh warna yang airnya hanya dikhususkan untuk bangsa harimau putih. Bahkan harimau lain saja tak boleh mendekatinya. Apalagi manusia biasa. Hal demikian dipercaya oleh penduduk Desa Bukit Buas dan telah dijaga selama ratusan tahun lamanya. Namun, tidak untuk gadis yang sedang membutuhkan uang seperti Nay. Biaya kuliah serta kebutuhan untuk membeli kamera baru sebagai mata pencahariannya membuat gadis itu abai pada peringatan Ana.

“Serius ini tempat yang dihuni sama harimau putih jadi-jadian. Ah, masak, sih? Nggak ada serem-seremnya. Malah kayak taman kota. Bohong kali ya, warga sini biar desanya gak kebanjiran pendatang.” Nay mulai mengambil gambar di sekitar hutan bambu itu. Memang tempat itu diatur oleh Murti agar sesuai dengan keinginan hatinya. Lebih condong pada keindahan untuk wanita daripada sarang han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status