Share

Mendobrak

Mita masuk ke dalam kamar hanya berbeda satu lantai dengan keberadaan Nay saja. Ia sedang menikmati nostalgia sebagai manusia biasa setelah puluhan tahun hidup di dalam hutan sebagai manusia harimau. Arya mau tak mau harus mengikuti juga keinginan sang ratu yang terus membujuknya selama beberapa hari.

“Nggak ada yang berubah, ya, model kamar hotel gini-gini aja,” ucap perempuan berambut merah itu setelah berbaring di kasur yang empuk dengan sprei putih bersih.

“Ayo kita pulang kalau begitu. Jauh lebih menyenangkan tinggal di kerajaan kita sendiri. Di sini terlalu ramai orang, aku bisa lapar nanti.” Sang pangeran yang terjebak cinta bersama manusia biasa mengemas sepatu sang nyonya yang dilempar sembarangan.

“Males. Aku ke sini mau liburan, disuruh pulang.” Kemudian Mita guling-guling di ranjang empuk yang sebenarnya tidaklah terlalu menyenangkan dibandingkan rumput hutan yang segar.

“Perempuan tadi itu, yang memakai apa namanya di mata, itu kaca?” tanya Arya.

“Soflens, kaca mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status