Share

49. Suara melengking

Sugeng rawuh Mbah." (Selamat datang Mbah.)

Suara seseorang memecah kekaguman Andira dan Leni, hingga keduanya pun menoleh ke arah sumber suara. Seorang pria kurus yang mengenakan sarung serta peci terlihat melangkah menuruni tangga. Seikat tasbih yang terbuat dari kayu cendana juga nampak mengalung di telapak tangan kanannya.

Keduanya mengerutkan kening, menatap pria yang terlihat sedikit lebih muda dengan pria berambut putih yang menyambut mereka tadi.

"Mbah? Siapa yang dia panggil Mbah?" Batin Andira. 

Seutas senyum nampak tersemat di wajah keriput pria bersarung itu, dia menyadari kebingungan yang dirasakan Andira dan Leni. "Silakan duduk Bu." Ucapnya kemudian. 

"Eh, I-iya Pak." Andira terperanjat hingga tersadar dari lamunannya. Dengan bantuan ibu mertuanya, dia kembali memapah tubuh lemah suaminya memasuki rumah megah tersebut. 

Baru beberapa langkah kakinya memasuki rumah itu, Bagas kembali mengerang kesakitan. Sel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status