Share

Bab 123 Seperti Orang Mati

Malam harinya.

Sena pun ke rumah Nadia untuk makan malam bersama. Nadia dan Gavin bekerja sama menghidangkan berbagai macam makanan lezat di atas meja.

Begitu Sena datang, Mona langsung menempel padanya.

"Bibi!" sapa Mona kepada Sena dengan lembut.

Sena segera memeluk Mona. "Aduh, Mona! Mona kangen Bibi, ya! Sini, biar Bibi cium!"

Mona menurut dan menyodorkan wajahnya yang mungil.

Setelah mencium Mona, Sena menoleh menatap Timmy.

"Anak baik, kenapa kamu tetap diam di situ saat Bibi ada di sini? Kamu nggak bisa meniru Mona?" tanya Sena berpura-pura kesal.

"Ibu bilang pria dan wanita nggak boleh dekat-dekat," kata Timmy dengan nada bicara seolah-olah dia sudah tua.

Sena sontak terdiam. Wah, sifat bocah satu ini mirip sekali dengan Gio!

"Dasar anak mama," keluh Sena.

"Aku bangga, kok. Ini bentuk aku sayang ibuku," jawab Timmy dengan tenang.

Ekspresi bangga pun terlihat jelas pada wajah mungil Timmy.

"Nadia! Anakmu, nih!" protes Sena dengan kesal.

Nadia meletakkan piring lauk yang terakhir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status