Share

Bab 89 Terlalu sulit untuk membalas dendam padanya

Nadia menggerakkan tubuhnya pelan, memunggungi Gio.

Dia sungguh tidak ingin melihat wajah Gio lagi. Karena hanya akan membuat hatinya semakin merana.

Nadia yang bergerak membuat Gio, yang sedang melihat dokumen, tiba-tiba mengangkat kepalanya.

Gio segera berdiri dan berjalan ke kasur. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa.

Gio terdiam beberapa saat, lalu berbalik dan keluar dari kamar itu dan memanggil Ratih untuk ke atas.

Ratih membawakan makanan dan memanggil Nadia dengan pelan, "Nona Nadia?"

Nadia perlahan membuka matanya dan menjawab dengan tenang, "Ya."

"Baguslah kamu sudah sadar. Ini minum sup dulu. Beberapa hari ini kamu hanya mengandalkan cairan infus. Sekarang, perutmu pasti nggak nyaman," ujar Ratih.

Nadia tertegun, lalu menoleh ke Ratih dan bertanya, "Sudah berapa lama aku nggak sadarkan diri?"

"Tiga hari. Selama tiga hari ini, Tuan juga hampir nggak tidur. Dia selalu menyeka tubuhmu dengan handuk panas setiap satu jam," jawab Ratih.

"Jangan bicarakan dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status