Share

Tidak Gegabah

“Jamal pulang ke rumah, ada yang ingin Ayah bicarakan!”

“Mal, pulang ke rumah ya. Ada yang ingin Ayah dan Mamak bicarakan.”

Pesan tersebut masuk secara bersamaan ke ponsel Jamal putra tertua Burhan dan Meilinda. Dia merupaka professor muda di provinsi syariah tersebut. Kesibukan mengajar membuat dia lebih memilih tinggal di komplek lingkar kampus.

“Apasih kompak banget ngirim pesan?” gumam Jamal.

Di lain tempat, di kediaman Pak Burhan. Keduanya duduk was was di ruang tamu. Menunggu kedua putranya. Mereka berharap Jamal dan Akmal akan datang sebelum Mahra pulang.

“Gimana menurut Mamak? Apa Mahra akan menerima lamaran ini?” tanya Pak Burhan sambil menopang dagunya.

“Mamak ragu, Yah. Karena dulu dia pernah kesini tapi Mahranya malah ngak open. Disuruh pergi jangan balik lagi.” Meilinda menghembus napas kasar. “Mamak melihat Angga itu lelaki yang baik, santun cocok dengan Mahra!”

“Kita tunggu saja pendapat Akmal dan Jamal,” tambah Pak Burhan.

“Iya, Yah.” Mereka masih saja wasa-was.

Sua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status