Share

Tiga Puluh Menit Lipstik Sudah Hilang

Sudah dua kali ke rumah Pak Muhar. Hasilnya cuma berantem sama pelayan. Hidupnya seapes itu sekarang, pikirnya. Jauh-jauh ke Bandung hanya demi menjebak mantan mertuanya gagal total. Lira akhirnya ke rumah Jeni. Dengan perasaan dongkol.

“Tumben cepat kali ke sini belum akhir bulan?” tanya Jeni sembari membawa secangkir the manis untuk sahabatnya.

“Mau ketemu ayah mertua tapi…” Suara Lira terhenti.

“Ayah mertua? Beb. Dia bukan mertuamu lagi!” Jeni mengingatkan kawannya. “Demi apa kamu pengen banget ketemu dia!”

“Cuma dia yang gue punya! Tapi, sekarang dia udah pindah ke Aceh karena perempuan sialan itu!” Lira menatap Jeni dengan nanar.

Jeni geleng-geleng kepala. “Wajar dong, orang dia menantu, lagipun aku baca di berita kalau Angga sekarang sudah punya anak kembar! So kamu harusnya bisa mempoisisikan diri beb!”

“Tapi, gue nggak terima Ayah bahkan nggak ngabarin gue kalau pindah!” Lira sudah hampir menangis.

“Gue suka versi lho yang kemarin deh, Beb. Loh bisa memantaskan diri.” Jeni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status