Share

Bukan Sekedar Pulang

Angga dan Zhia berbincang hingga menjelang pagi. Pria itu benar-benar menepati janjinya untuk tidak Mita dilayani. Timbul rasa iba Zhia kepada dokter muda itu. Hujan deras yang melanda Surabaya menjelang pagi itu membuat Zhia enggan keluar dari selimut. Terlebih, tangan Angga memeluknya dari samping.

"Astaga, jam berapa ini!" Angga kelabakan mencari ponselnya. Pria itu panik karena siang ini ada jadwal praktek.

"Jam delapan pagi, apa ada kerjaan?" Zhia ikut bangun karena tidak enak hati.

Angga masih terdiam, berusaha mencerna keadaan di sekitarnya. Ia menatap Zhia dalam-dalam lalu menjambak rambut dengan kedua tangannya.

"Astaga! Sorry, aku tidak ngapa-ngapain, kan?" Angga begitu panik melihat Zhia sudah berganti pakaian tidur. Karena seingatnya, Zhia datang ke hotel mengenakan dress berwarna hitam seperti permintaannya.

"Hehehe, tidak. Dokter tidak ingkar janji kok. Kayaknya, dokter perlu mandi. Setidaknya, kita butuh sarapan. Perut saya sudah bergejolak ini," ucap Zhia terkekeh.

"Ah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
memang sudah sebaiknya kamu pulang zhia karena ayahmu perlu bantuan kamu itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status