Share

Tentang Hidup

Zhia tidak menyangka jika ayahnya masih peduli, terlepas masalah rumah tangganya dengan Ega yang membuatnya murka, ternyata Abdullah masih memiliki empati kepadanya.

"Sayangnya, aku tidak bisa menerima uang darimu, Yah." Zhia mengusap pipinya yang basah. Berdiri di tepi jendela kamarnya, Zhia menatap langit Surabaya yang mulai gelap.

Kehidupannya yang bertolak belakang, sejujurnya membuat Zhia sedih. Tidak ada lagi perawatan mahal di salon dan belanja skincare sesukanya, Zhia harus berusaha mengatur keuangannya agar tidak merepotkan dirinya nanti. Tips yang ia terima dari anak buah ayahnya, seharusnya tidak ia terima. Namun, atas pertimbangan tertentu, Zhia menerima uang itu di depan Tyas tadi pagi.

“Ay, kowe ndakpapa?” Pesan singkat dari Tyas yang memastikan keadaannya membuyarkan lamunannya sore itu. Zhia mengulir layar ponselnya, melihat beberapa notifikasi pesan dari Tyas yang mengkhawatirkan keadaannya.

“Aman, aku habis mandi. Lagi nungguin sate lewat, kayaknya makan sate enak, M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
AYfa Cmoet
bener tu Zhia km harus bangkit mungkin dengan cara ini km bisa menikmati makanan jajanan kaki lima yang enak endulita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status