Share

Tidak Terselamatkan

“Sakit hatinya sudah dalam, Pak Abdullah. Mohon maaf, sudah tidak terselamatkan. Hanya Tuhan dan waktu yang akan membuatnya luluh. Sejujurnya Zhia perlu psikolog, hanya saja itu akan percuma jika dia sendiri tidak mau bangkit dari rasa sakit hatinya. Melunakkan hati wanita yang terlanjur sakit hati, tidak semudah membalikkan telapak tangan.”

“Sedalam itu?” Pertanyaan Abdullah sejujurnya membuatnya naik darah. Bagaimana bisa pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut pria yang dengan bangga dipanggil Ayah oleh Zhia.

“Bapak bisa bertanya kepada ahlinya, saya hanya seorang Ibu dan karyawan Bapak. Walaupun saya lulusan psikologi sekalipun, tetap saja tidak bisa sembarangan menganalisa,” ucap wanita berkacamata itu kepada Abdullah.

“Ya sudah, saya minta ada yang memantau Zhia. Kalau perlu, tinggal di rumah kost dimana anakku berada,” ucap Abdullah mengusap keringat di dahinya. Ia memilih masuk ke dalam mobil dan bergegas ke bandara, karena perwakilan Irwan tidak bersedia bertemu di Surabaya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
AYfa Cmoet
hmm sudah tau Zhia kenapa juga mendatangi nya dan meminta nya pulang, penyesalan memang datang terlambat, pak Abdullah jadi Terima lah dengan lapang dada
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
ya oloh Ega lu lupa ingatan ya bini udah di talak masih di akui sadar makanya jaga lisan jangan asal jeplak kalo ngomong nyesel sendiri kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status