Share

Bab 229

Secara logika, saat itu Hanna telah menerima kartu emas hitamnya dan seharusnya perusahaan sudah lama mengatasi kesulitan tersebut.

Kok masih ingin mencarinya karena sesuatu?

Sulit untuk dipercaya.

"Aku nggak tahu. Aku cuma tahu saat itu dia mencariku dan berharap bisa menghubungimu, sayangnya kami nggak punya nomor teleponmu."

Sisna berkata, "Kebetulan hari ini aku bertemu denganmu dan teringat ini."

Deon berkata dengan suara rendah.

"Begini saja, aku akan meninggalkan nomorku padamu dan kamu bisa memberikannya kepada Hanna."

"Telepon saja kalau ada sesuatu terjadi."

"Oke!" Sisna terus menganggukkan kepala.

Keduanya langsung kembali ke rumah.

Akan tetapi, yang aneh bagi Deon adalah Luna tetap diam sepanjang jalan hingga mengabaikan godaannya.

Fitur wajah yang dingin bagaikan tundra di ujung utara yang tidak pernah mencair sepanjang tahun.

"Sudah selesai, Bu Luna nggak marah lagi, 'kan?"

Deon diam-diam berkata gawat, bukankah dia agak "nakal" saat mengambil foto pernikahan? Inikah?

Ama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status