Share

Bab 252

Plak!

Luna langsung melemparkan pena tanda tangan di tangannya ke lantai. Dia begitu marah hingga sudut bibirnya berubah bentuk.

"Bajingan nggak tahu malu. Hari sudah hampir gelap, mimpi di siang bolong apa lagi dia?"

Wajah cantik Luna dipenuhi rasa malu dan marah, mulutnya juga terus mengoceh.

"Aku cemburu? Lucu! Walaupun semua pria di dunia ini mati, walaupun aku harus mencari seorang pengemis di pinggir jalan atau seekor lalat di tempat sampah, aku nggak akan pernah suka dengan pegawai kecil yang sombong dan nggak tahu malu ini!"

"Cuih! Aku merasa jijik cuma dengan menyebut namanya!"

Reaksi berlebihan ini mengejutkan semua bawahan di sekitar dan kelopak mata mereka berkedut hebat.

Ternyata Bu Luna yang selalu tenang dan tenang sedang marah?

Bukankah ini hanya candaan? Layakkah untuk marah seperti ini

Kalau ini adalah Bu Luna yang sebelumnya, dia pasti akan tertawa mencemooh dan membiarkannya.

"Nggak mungkin nggak ada apa pun di antara mereka, 'kan? Menegangkan sekali! Aku nggak perc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status