Share

Bab 90 Season 2

Rasyid dan Aditya menoleh secara bersamaan ke arah Ratih. Keduanya menatap wajah pemilik kosan itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Emm anu, kan, itu, apaa ... Kan lebih enak kalau Mas Rasyid yang anterin soalnya sudah kenal," ujar Ratih terbata. Ia keceplosan. Hatinya yang kebat-kebit membuat lidahnya susah dikendalikan.

"Tapi maaf, saya ngga bisa. Nanti sore ada keperluan sampai malam."

Jawaban Rasyid itu seketika meredupkan binar di mata Ratih.

"Enggak, Om. Biar Adit datang sendiri aja."

Rasyid mengangguk cepat. Keduanya lantas pamit dari hadapan pemilik kos tersebut.

"Ya sudah, kita pamit ya?" ujar Rasyid mengakhiri pertemuan mereka. Ia berdiri lebih dulu untuk bersalaman dengan Ratih.

"Mas," panggil Ratih lirih saat ia sudah mulai melangkah keluar dari ruang tamu rumah kosnya.

"Iya?" Rasyid pun menghentikan langkahnya. Ia membiarkan Aditya berjalan lebih dulu dan menunggu di dekat motornya terparkir.

"Aku boleh minta nomor Mas?" ucap Ratih malu-malu. Ia tidak memiliki kesempata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status