Share

Dear Manis

Pernahkah kau merasa hampa? Seperti boneka yang dikendalikan.

Semua menjadi semu.

Pernahkan kau berjalan di tengah keramaian kota, tetapi tak mendengar suara kebisingan?

Semua menjadi hening.

Pernahkan kau ingin menangis? Namun, air mata telah habis terkuras.

Semua terasa melelahkan.

Pernahkan kau merasa seakan mati? Ketika masih bernapas.

Semua terasa bagai ilusi.

Saat semua rasa menjadi hilang, hanya kebas yang tersisa.

Yang kuingat lamat-lamat hanyalah ucapan Madam Gie, dia akan mengurus semuanya, aku bahkan tak perlu melihat mayat mereka.

Tubuhku menubruk pejalan kaki, mereka memandang risih dan menghujatku sambil berjalan pergi.

Kenangan bersama Axel membuat lututku terasa goyah, aku menyandar pada dinding kaca sebuah toko. Memukul dadaku kuat-kuat, merasa sesak.

Senyumnya, tangisannya, aroma tubuhnya, semua bagai hologram di pelupuk mataku.

Aku mendengar suaraku tertawa pelan, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status