Share

Membuat Dia Marah

Aku meneguk ludah gugup. Alis tebal Owen menurun tajam, matanya menyipit tak senang.

"Kau mata-mata?" bisiknya.

Aku mengedip lambat, pura-pura mencerna kalimatnya. "Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura. Perlihatkan telingamu."

"Telinga, kenapa?" Sengaja mengulur waktu, aku berbicara cukup keras untuk mengundang perhatian murid lain.

"Perhatian!" Bu Yuanita memukul papan tulis.

Aku menoleh terkejut, menarik cepat earpiece kepala peluru dan melemparkannya ke bawah meja.

"Maaf Bu, aku bertanya pada Owen tentang soal ini." Aku menunjuk asal ke soal yang baru kusalin.

Bu Yuanita berdeham. "Ya sudah, lanjutkan lagi, jangan ribut," pesannya.

Aku mengangguk antusias.

Setelah Bu Yuanita kembali fokus, jemari Owen mencolek bahuku meminta perhatian. Aku bersikukuh tak menoleh, pura-pura sibuk. Bahkan menjatuh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status