Share

[26] Permainan

AIRI KEMBALI KE apartemen bersama dengan Hiroki. Dia sempat meminta maaf karena tak bisa mengajaknya mampir.

“Aku tak ingin kesiangan dan jadi panutan yang buruk,” canda Airi selagi beralasan.

Hiroki tertawa ringan.

“Tentu saja kau tak ingin kesiangan.” Dia mengangguk. “Tak masalah. Aku sendiri masih harus mengurus apa yang kutinggalkan.”

“Ayahmu benar-benar disiplin, eh?” timpal Airi. Ketika Hiroki mengulas senyuman, Airi ikut tersenyum. “Tapi, aku benar-benar senang bisa sedikit berbincang dengannya. Sayang sekali, dia harus pergi lebih awal.”

“Kita masih punya kesempatan lain,” ungkap Hiroki, dia meremas pelan telapak tangan Airi. “Kau tak perlu khawatir.”

Airi mengangguk. Dia mengucapkan terima kasih dan menitipkan salam untuk Hana yang tadi belum sempat dipamiti. Hiroki membalas dengan anggukan beserta ucapan selamat malam. Airi hendak beranjak menjauhi mobil ketika tiba-tiba dia berbalik dan langsung melemparkan pelukan erat pada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status