Share

42. Dua Ibu

Sulit bagi Andri menerima kenyataan bahwa ayahnya telah tiada, bahkan tak sempat menerima pelukan pertamanya. Namun, ia yakin bahwa Sang Maha Pencipta lebih menyayanginya. Karena menemukan ibu, cukup mengobati luka yang bertimbunan dalam hatinya.

“Bu, aku ingin memelukmu lebih lama.” Andri kembali memeluk tubuh sang ibu. Memangkas jarak yang selama ini membuat rindu tak bertepi.

“Bahkan setelah meninggalkanmu, ibu merasa tak berhak memaksamu untuk tinggal bersama.” Hera menatap putrinya, sembari tangan itu mengelus lembut rambut panjang Andri.

Hari itu, dia perempuan beda usia yang kembali dipertemukan takdir, menghabiskan waktu hingga malam. Seolah sedang mengembalikan waktu-waktu yang hilang, yang menghalangi kedekatan mereka.

Hera membawa Andri ke rumah, tak peduli pada tubuh yang begitu lelah, gadis itu tetap mengikuti sang ibu. Karena lelahnya seolah hilang saat melihat ibunya dalam keadaan baik-baik saja.

“Kasihan mama kamu.” Hera kembali berkomentar ketika Andri menceritakan ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status