Share

29. Kepergian

BRUKK! BRUKK!

Arga menaiki tangga dengan tergesa ketika telinganya menangkap suara tak lazim yang datang dari kamar putri Clamire. Ia membuka pintu kamar dengan tidak sabar, lalu menemukan para pelayan mengitari ranjang di mana putri Clamire biasanya terbaring, dengan Wirya yang berteriak-teriak tak terima, sembari menangis pilu, hingga terjatuh dari kursi dan terduduk di atas karpet. Mata Arga melotot karena itu, dia sadar bahwa telah terlambat.

Namun Arga tetap melenggang menghampiri kerumunan. Dia tidak ingin berpikiran buruk sekarang, mungkin saja Clamire hanya tertidur lalu susah di bangunkan, mungkin saja dirinya hanya kelelahan, atau mungkin saja...

Pemuda itu masih berharap di setiap langkah kakinya yang kian mendekati kasur. Tetapi sayangnya kenyataan berkata lain, di depannya Jasad Clamire sudah terbujur kaku, wajah damai tersenyumnya bak seorang malaikat yang sedang tertidur, menunjukkan bahwa putri Clamire sudah tak merasakan sakit lagi.

Pemuda itu tertegun tak perc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status