Share

Bukan Seorang Musuh

‘Tentang kemampuanku,’ ujar Puti Bungo Satangkai dengan gerakan isyarat tangannya kepada Antaguna.

“Maksudmu,” Antaguna menghela napas dalam-dalam. “Sabai Nan Manih?”

Bungo menunjuk Antaguna sembari mengangguk-angguk. ‘Lalu apa?’

“Apanya yang apa? Jangan membuatku pusing, gadis sialan!”

‘Hubunganmu dengan Inyiak Gadih? Dasar gila!’

“Jangan mengejekku gila, berengsek!” Antaguna mendengus.

Dengan langkah santai, Bungo mendekati dipan berlapis beledu itu lagi, lalu duduk manis di tepiannya.

Antaguna malah mengernyit, mendesah panjang dan berat demi menanggapi tingkah sang gadis.

“Berengsek!” makinya. “Jika aku tahu akan begini jadinya, lebih baik aku membunuhmu saja di dusun tadi itu!”

‘Kau tidak akan melakukan itu kepadaku.’

“Jangan sok yakin!” sahut Antaguna. “Kau tidak mengenalku sama sekali.”

‘Itukah yang kau pikirkan?’

Paling tidak, dengan mewarisi kesaktian dan ilmu silat Sabai Nan Manih alias Inyiak Gadih, Bungo juga mendapat keterampilan untuk membaca satu gelagat sebagaimana den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wan Drizal
kurang seru,...30 th berguru sama 2sepuh,...2 x bertarung hasilnya lgsng kalah...cuma beruntung sj......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status