Share

Menuju Minanga

“Sekali lagi,” kata Talago, “terima kasih, kau telah menolongku. Tapi, aku belum tahu siapa namamu?”

Puti Bungo Satangkai tersenyum, ia menggerak-gerakkan tangannya sedemikian rupa, ke bibirnya, lalu ke telinga kanannya.

“Aah, maafkan aku yang bodoh ini,” Talago langsung menundukkan kepalanya. “Maafkan aku sebab aku tidak menduga kau…”

‘Tidak apa-apa,’ ujar Bungo dengan bahasa isyaratnya.

Akan tetapi, sepertinya cukup sulit bagi si Datuk Hulubalang untuk memahami apa yang diucapkan sang gadis dengan bahasa isyaratnya itu.

“Maafkan aku,” kata Talago. “Sungguh. Aku, aku kurang bisa memahami bahasa isyarat. Aku memang bodoh.”

Bungo menghela napas dalam-dalam. ‘Ini lebih sulit dari yang kubayangkan,’ pikirnya. Lalu, ia menunjuk pada Talago sembari membuat gerakan seperti sebuah tanduk.

Talago mengernyit, ia hanya bisa menduga-duga dengan apa yang hendak dikatakan oleh Bungo.

Tapi, terlalu sulit baginya untuk memahami.

Bungo mendesah halus, lalu ia teringat akan liontin pada kalungnya. Mak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status