Share

Bab 34 Panggilan Sidang

Baru saja Ragil akan keluar dari rumah, suara ketukan terdengar di pintu depan. Pria itu berjalan menuju pintu depan. Seorang pria dengan pakaian kurir menyerahkan sebuah amplop padanya. “Ada kiriman atas nama Pak Ragil.” Kata kurir itu lalu pergi.

Kening Ragil berkerut bingung. Ia kembali masuk ke dalam rumah untuk membuka amplop itu. Saat segel plastiknya terlepas, terlihat dengan jelas nama Pengadilan Agama di kotanya sebagai pengirim. Dada Ragil menjadi berdetak lebih cepat.

Rasa takut perlahan menyusup dalam hatinya. Sesuai dugaan Ragil, surat itu adalah gugatan cerai yang di layangkan Bunga padanya. Tubuh Ragil menjadi lemas hingga ia terduduk di lantai yang dingin. Di remasnya kertas itu dengan kasar.

“Kalau aku nggak bisa membujuk Bunga dengan cara halus, aku harus memakai cara kasar. Tidak akan aku biarkan dia pergi saat masalahku sedang pelik seperti ini. Aku butuh anak laki-laki secepatnya agar bisa menjad ahli waris Bapak lagi.” Ragil lalu bangkit dari duduknya.

Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status